SAUH BAGI JIWA
Alzheimer Rohani
“Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.” (Ulangan 8:11)
“Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.” (Ulangan 8:11)
Ada satu anekdot di media sosial dengan gambar seorang wanita perkasa dengan sebaris tulisan berbunyi, “I am wonder woman, I wonder where I put my phone, I wonder where I left my keys, and I wonder where my money went?” (Terjemahan: “Aku adalah wanita ajaib, aku bertanya-tanya di mana aku menaruh ponselku, aku bertanya-tanya di mana aku menaruh kunciku, dan aku bertanya-tanya ke mana perginya uangku?”)
Anekdot tersebut sungguh lucu dan relevan dengan kehidupan kita sehari-hari, terutama bagi di antara kita yang sudah berusia 40 tahun ke atas. Seiring bertambahnya usia kita, tambah sering kita bisa lupa akan sesuatu. Misalnya, lupa meletakkan suatu barang dan tidak menemukannya sampai berhari-hari atau bahkan hilang tanpa pernah ditemukan. Jika kita sudah terlalu sering lupa, kita mungkin perlu memeriksakan diri ke ahli medis, karena jangan-jangan kita mengidap suatu penyakit.
Salah satu penyakit yang ditunjukkan dengan perilaku sering lupa adalah alzheimer. Alzheimer adalah penyakit gangguan otak yang menyebabkan kerusakan sel-sel otak, sehingga memengaruhi daya ingat, berpikir, dan berperilaku. Alzheimer merupakan penyebab paling umum dari demensia. Walaupun penyebab alzheimer belum diketahui secara pasti, namun salah satu satu penyebabnya dicurigai adalah karena pola hidup yang tidak sehat sejak usia muda, baik dari makanan maupun kebiasaan tidak berolahraga. Kebiasaan pola hidup yang tidak sehat ini tidak langsung memberikan efek negatif pada tubuh kita, tapi perlahan dapat menggerogoti bagian dalam tubuh tanpa kita sadari.
Tak hanya secara duniawi, ternyata kita juga bisa mengalami alzheimer rohani! Hal ini dapat ditandai dengan melupakan kebaikan-kebaikan yang telah kita terima dari Tuhan. Kita juga lupa akan ketetapan-ketetapan Tuhan yang harus kita pelihara dan salurkan ke generasi selanjutnya. Selain itu, kita juga bisa lupa bahwa kita masih hidup pada hari ini karena anugerah Tuhan.
Alzheimer rohani ini juga dapat disebabkan oleh kebiasaan pola makanan rohani yang tidak sehat sejak kita muda, yaitu tidak membaca dan merenungkan firman-Nya. Akibatnya, perlahan-lahan perilaku kehidupan kita juga berubah menjadi tidak seturut kehendak Allah.
Makanan rohani apa yang kita konsumsi saat ini? Apakah hanya pengajaran-pengajaran dunia yang memuaskan telinga kita (2 Tim 4:3)? Apabila kita menolak makanan rohani yang keras dan lebih memilih menjadi seorang bayi yang hanya mau diberikan makanan yang lunak, tubuh rohani kita pun tidak bisa berkembang. Dengan begitu, kita juga tidak dapat melatih tubuh kita. Padahal, kita harus melatih tubuh kita dan menguasainya agar kelak kita tidak ditolak (1 Kor 9:27).
Melatih tubuh rohani kita dapat dilakukan dengan mengambil bagian dalam pelayanan di gereja. Kita telah diberikan talenta oleh Tuhan. Jika kita menggunakan dan mengasah talenta tersebut, kita dapat menjadi alat untuk kemuliaan nama Tuhan! Selain itu, kita juga harus terus bergiat di dalam mempelajari firman Tuhan dan melakukannya dalam kehidupan kita.
Mari kita cegah terjadinya alzheimer rohani dalam kehidupan kita dengan mengingat-ingat selalu betapa lebar, panjang, tinggi, dan dalamnya kasih Kristus kepada kita. Jangan biarkan tubuh rohani kita menjadi rusak karena alzheimer rohani ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 14-15 Juni 2025
- Bacalah renungan “Alzheimer Rohani”
- Ceritakanlah kasih Tuhan yang Anda rasakan dalam kehidupan ini. Setiap anggota keluarga dapat berbagi.
- Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita semua dapat selalu ingat akan kasih Tuhan yang begitu besar.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.