SAUH BAGI JIWA
Meninggalkan Segala Sesuatu
Bacaan Alkitab Harian –
“Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus” (Lukas 5:11)
“Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus” (Lukas 5:11)
Perusahaan Elon Musk, SpaceX, memiliki misi untuk menjadikan umat manusia multiplanet, termasuk mengirim manusia ke Mars. Bahkan, Musk sendiri berambisi untuk memindahkan manusia dari Bumi ke Mars. Kendati demikian, ia juga mengakui proses untuk mewujudkannya bukanlah suatu hal yang mudah, karena harus melalui perjalanan yang panjang dan sangat tidak nyaman. Konon, orang yang pergi ke sana pun mungkin tidak akan kembali ke bumi dalam keadaan hidup. Namun yang mengherankan adalah selalu ada saja orang-orang yang mau meninggalkan segala sesuatunya demi menjadi sukarelawannya.
Lalu, bagaimana halnya dengan pengikut Kristus? Apakah mereka juga mau meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut dan melayani-Nya?
Pada suatu kali, Yesus berdiri di pantai danau Genesaret. Saat itu, Yesus melihat para nelayan telah turun dan sedang membasuh jalanya. Kemudian, naiklah Yesus ke salah satu perahu mereka, yaitu milik Simon Petrus. Ia menyuruh Simon untuk menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai dan memintanya untuk menebarkan jalanya. Singkat cerita, setelah itu mereka menarik jala tersebut dan ajaibnya mereka memperoleh sejumlah ikan besar yang membuat jalanya terkoyak. Perahu mereka bahkan hampir tenggelam! Akhirnya peristiwa itu pun membuat Simon Petrus sadar dan ingin menjadi murid-Nya. Demikian pula dengan teman-temannya, Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus yang rela meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Tuhan Yesus.
Bagi banyak orang, ‘meninggalkan segala sesuatu’ adalah pilihan yang sangat sulit, bahkan dianggap sebagai keputusan yang gila. Mereka mungkin berpikir hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melakukannya, yakni mereka yang dikaruniai Tuhan. Sebab, ‘meninggalkan segala sesuatu’ bukan hanya berarti meninggalkan harta benda dan kekayaan semata, tapi juga meninggalkan status sosial, ego, kepentingan dan kenyamanan diri, termasuk segala ambisi dalam pemenuhan nafsu yang duniawi. Jadi, mungkinkah orang-orang di era sekarang bisa ‘meninggalkan segala sesuatu’ demi mengikut Tuhan?
Tentu saja. Semua orang tentu akan memiliki prosesnya masing-masing. Bahkan rasul-rasul sendiri pun pernah mengalami pergumulan yang berat ini. Petrus sendiri pernah mewakili teman-temannya dengan bertanya kepada Tuhan, ”Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” (Mat 19:27).
Kita mungkin berpikir sama dengan murid-murid-Nya. Apabila kita sekarang berpikir masalah untung-rugi, masalah karir, bagaimana hari esok dan lainnya, itu sangatlah wajar. Tapi kita harus banyak melakukan penyempurnaan rohani, yaitu dengan banyak membaca firman Tuhan, beribadah, dan berdoa. Dengan demikian, kita akan memiliki pengalaman pribadi dengan Tuhan dan pandangan kita dalam melihat Injil Kerajaan Allah akan semakin terang.
Kiranya kita semua dapat memiliki pandangan yang sama seperti murid-murid Yesus, sehingga kita dapat meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut dan menaati sepenuhnya perkataan Kristus. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
1
Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
2Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
3Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
4Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”
5Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”
6Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
7Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
8Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”
9Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;
10demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”
11Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
