SAUH BAGI JIWA
Yang Tak Kasat Mata
“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan Tuhan dipuji-puji” (Amsal 31:30)
“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan Tuhan dipuji-puji” (Amsal 31:30)
Korea Selatan, Brazil, dan Amerika Serikat adalah beberapa negara yang terkenal dengan prosedur operasi plastik terbaik di dunia. Tidak hanya selebriti atau orang beruang yang rela menggelontorkan demikian banyak uang, orang-orang dari kalangan biasa pun rela menabung untuk ‘memperbaiki’ anggota tubuhnya yang dirasa ‘kurang sempurna’.
Bahkan, penderitaan setelah menjalani prosedur operasi plastik dan perawatannya pun bukanlah sesuatu yang mudah dilalui. Mungkin beberapa ada yang mengalami kesulitan tidur akibat nyeri pasca operasi. Ada pula yang tidak dapat makan dan minum seperti biasa karena tidak bisa membuka mulutnya.
Segala penderitaan dan kesusahan ini dijalani dengan satu tujuan, yaitu memperoleh kecantikan dan kemolekan untuk kepuasan diri sendiri. Tidak ada seorang perempuan pun di dunia ini yang tidak ingin tampil cantik dan menawan.
Di samping itu, tidak dapat dipungkiri, seorang pemuda dalam memilih pasangannya pastilah akan melihat penampilannya terlebih dahulu. Hampir dapat dipastikan, seorang laki-laki tentu akan memilih pasangan yang penampilannya menarik–kalau bisa bahkan yang seperti seorang model. Terkadang, perbedaan status sosial, latar belakang, atau bahkan agama menjadi nomor kesekian.
Namun kitab Amsal mengajarkan kepada kita bahwa sesungguhnya segala kecantikan dan kemolekan tersebut hanyalah kesia-siaan belaka. Setiap orang akan mengalami sakit dan akan menua. Walaupun mengonsumsi berbagai obat mujarab atau menjalani berbagai prosedur operasi, manusia tidak dapat melawan proses penuaan ini. Dengan demikian, kecantikan pun tidak akan bertahan selamanya.
Akhlak, budi pekerti, dan rasa takut kepada Tuhan-lah yang penting. Dengan rasa takut kepada Tuhan, seorang perempuan akan senantiasa menjaga kekudusan pernikahannya. Bahkan dengan rasa takut akan Tuhan itu pula, seorang perempuan akan senantiasa mendidik anak-anaknya di jalan yang benar sesuai dengan ketetapan Tuhan. Apa yang kelihatan–kecantikan adalah sementara, sedangkan rasa takut akan Tuhan adalah sesuatu yang tidak kelihatan tapi ini justru yang terutama.
Sebagai orang yang sudah percaya kepada Tuhan dan hidup di jalan-Nya, tentu kita menginginkan keturunan yang hidup dengan mengenal kebenaran firman Tuhan. Maka kita butuh untuk mencari pasangan yang mempunyai rasa takut akan Tuhan dan pemahaman akan kebenaran. Selain itu, kita sendiri juga harus menanamkan rasa takut akan Tuhan tersebut di dalam diri kita, agar kelak kita dapat membimbing keluarga kita dengan baik di dalam Tuhan bersama dengan pasangan kita.
Memilih pasangan yang berpenampilan menarik memang hal yang wajar, tapi ingatlah bahwa lebih daripada kecantikan, ada hal yang lebih penting lagi, yaitu rasa takut akan Tuhan. Kiranya damai sejahtera menyertai kita semua. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 7-8 Juni 2025
- Bacalah renungan “Remah-Remah yang Jatuh dari Meja”
- Pikirkan contoh bagaimanakah sikap seseorang yang rendah hati. Setiap anggota keluarga dapat berbagi.
- Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita semua dapat menjadi orang-orang yang rendah hati.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.