SAUH BAGI JIWA
Ketika Masih Muda
Bacaan Alkitab Harian –
“Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu” (Lukas 2:42)
“Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu” (Lukas 2:42)
Ketika masih muda, setiap orang perlu mendapatkan pengajaran-pengajaran yang akan berguna bagi kehidupannya kelak. Layaknya sebuah pohon yang besar, yang dapat berdiri kokoh dan tahan dari berbagai cuaca ekstrem, semuanya bermula dari akar yang kuat. Tanpa akar yang kuat, sebuah pohon akan menjadi mudah tumbang. Namun, sebuah akar yang kuat tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan memerlukan proses yang panjang, seperti disiram setiap hari dan diberi pupuk. Dengan demikian, semakin bertambah besar pohonnya, semakin kuat juga akarnya.
Begitu pula yang terjadi dengan kehidupan orang muda. Kita tidak dapat langsung menjadi pribadi yang dewasa, bijaksana, dan kuat secara rohani tanpa melalui proses pembentukan. Orang yang masih muda perlu banyak mendengar pengajaran, baik nasihat-nasihat dari orang tuanya maupun dari orang-orang yang lebih dewasa dalam iman kerohaniannya.
Sebelum Yesus beranjak dewasa dan memulai pelayanan penginjilan-Nya, Yesus mendapatkan pendidikan agama sejak kecil, seperti anak-anak Yahudi pada umumnya. Pendidikan agama untuk anak-anak Yahudi merupakan tanggung jawab orang tuanya. Maka, tiap-tiap tahun, orang tua Yesus senantiasa membawa Anaknya ke Yerusalem, untuk merayakan Paskah. Sebab Paskah memang merupakan salah satu hari raya yang harus dijalankan oleh semua orang Yahudi (Kel 12:24-25).
Orang tua Yesus memberikan teladan dalam bertanggung jawab mendidik Anaknya. Tak hanya memperhatikan pertumbuhan jasmani, namun mereka juga memperhatikan pertumbuhan iman kerohanian Anaknya (Luk 2:52).
Demikian juga kita sebagai orang tua pada hari ini. Selain memperhatikan pendidikan, kesehatan, dan kemandirian anak, kita juga harus memperhatikan pertumbuhan rohani anak kita. Pendidikan rohani ini dapat diberikan dengan cara mengedukasi anak-anak sejak dini tentang pentingnya beribadah di hari Sabat. Kita juga dapat memotivasi mereka untuk melakukan pelayanan sejak kecil, dan masih ada banyak hal baik lainnya yang bisa kita lakukan.
Selain itu, orang tua juga perlu menjadi teladan dalam kehidupan rohani. Anak-anak akan lebih mudah belajar tentang kasih Tuhan ketika mereka melihat orang tuanya setia berdoa, membaca firman Tuhan, dan mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.
Di sisi lainnya, sebagai anak muda, kita juga harus mau dibentuk dan diproses agar pertumbuhan iman kerohanian kita seperti Yesus yang masih muda. Mari kita bergiat untuk membangun hubungan yang baik dengan Tuhan, bertekun dalam pembelajaran firman Tuhan, serta bersungguh-sungguh dalam melayani-Nya. Dengan begitu, kelak kita akan dapat dipakai menjadi alat-alat Tuhan untuk maksud yang mulia. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
41
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
42Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
43Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
44Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
45Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
46Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
47Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
48Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.”
49Jawab-Nya kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”
50Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
51Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
52Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
