SAUH BAGI JIWA
Ruben Si Anak Sulung
Bacaan Alkitab Harian –
“Lalu berkatalah Ruben kepada ayahnya: ‘Kedua anakku laki-laki boleh engkau bunuh, jika ia tidak kubawa kepadamu; serahkanlah dia ke dalam tanganku, maka dia akan kubawa kembali kepadamu’” (Kejadian 42:37)
“Lalu berkatalah Ruben kepada ayahnya: ‘Kedua anakku laki-laki boleh engkau bunuh, jika ia tidak kubawa kepadamu; serahkanlah dia ke dalam tanganku, maka dia akan kubawa kembali kepadamu’” (Kejadian 42:37)
Anak sulung biasanya dianggap sebagai seorang panutan bagi adik-adiknya. Dalam banyak keluarga, anak sulung sering kali diberikan tanggung jawab lebih besar, baik dalam menjaga adik-adiknya maupun membantu orang tua. Namun, beban tanggung jawabnya tidak selalu mudah, dan terkadang anak sulung dapat menghadapi tantangan besar dalam memenuhi ekspektasi tersebut.
Ruben adalah anak sulung Yakub yang dulu pernah gagal melindungi adiknya, Yusuf. Ia memang berhasil menggagalkan rencana pembunuhan saudara-saudaranya terhadap Yusuf, tapi ia tidak bersikap tegas kepada mereka. Dan pada akhirnya, Yusuf pun dibawa ke Mesir. Selain itu, Ruben juga ikut bersekongkol dengan saudara-saudara lainnya untuk menipu ayah mereka tentang keadaan Yusuf. Ruben tidak mencegah mereka untuk berbohong kepada Yakub ataupun menegur perbuatan mereka.
Bertahun-tahun berlalu, ketika Yusuf telah menjadi seorang penguasa di Mesir dan meminta Benyamin untuk dibawa ke Mesir, Ruben menunjukkan sisi dirinya yang berbeda. Sekarang ia berinisiatif untuk mengorbankan dua putranya sebagai jaminan keselamatan Benyamin, mengetahui betapa ayahnya menyayangi Benyamin. Ia meyakinkan Yakub bahwa ia akan membawa Benyamin kembali kepadanya. Selain itu, sebelumnya, Ruben juga mengingatkan saudara-saudaranya akan kesalahan mereka tanpa ragu (Kej 42:22).
Ruben telah berubah. Dari yang awalnya tidak berani menyelamatkan Yusuf secara terang-terangan, sekarang ia bahkan rela mengorbankan apa yang ia miliki demi kepentingan orang lain. Ia peduli dengan kekhawatiran ayahnya dan ia juga menjamin keselamatan Benyamin.
Begitu juga dalam kehidupan pelayanan kita. Dalam beberapa kesempatan, kita mungkin perlu mengorbankan waktu, tenaga, atau harta demi pekerjaan kita di gereja. Tidak hanya itu, kita juga perlu berinisiatif—seperti yang dilakukan Ruben—di dalam pelayanan kita, bukan hanya menjadi penonton. Misalnya, ketika tidak ada yang menemani orang yang baru datang ke gereja pertama kali, kita dapat maju untuk menemaninya. Kita perlu memperhatikan keadaan sekitar, bukan hanya memperhatikan kepentingan sendiri (Flp 2:4).
Kita juga mengetahui bagaimana Ruben kini berani menegur saudara-saudaranya, setelah sebelumnya ia masuk ke dalam rencana untuk membohongi Yakub. Rasul Paulus juga pernah dengan berani menegur Rasul Petrus yang melakukan kesalahan (Gal 2:11, 14).
Hal ini mengajarkan kita bahwa meskipun lingkungan mayoritas kita melakukan kesalahan, kita harus dengan berani melawan dan menegakkan kebenaran. Baik itu di tempat kerja, gereja, atau pun rumah, kita harus berani menjunjung kebenaran dan berani untuk menegur apabila dibutuhkan. Namun, teguran yang kita berikan juga harus dilakukan dengan cara yang benar dan dengan penuh kasih.
Ruben telah menunjukkan perubahan dirinya ke arah yang lebih baik. Ia telah menjadi seseorang yang rela berkorban, memperhatikan kepentingan orang lain, berinisiatif, dan berani untuk menegakkan kebenaran. Kiranya kita dapat belajar dari tokoh Ruben ini. Tuhan Yesus menyertai kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
25
Sesudah itu Yusuf memerintahkan, bahwa tempat gandum mereka akan diisi dengan gandum dan bahwa uang mereka masing-masing akan dikembalikan ke dalam karungnya, serta bekal mereka di jalan akan diberikan kepada mereka. Demikianlah dilakukan orang kepada mereka itu.
26Sesudah itu mereka pun memuat gandum itu ke atas keledai mereka, lalu berangkat dari situ.
27Ketika seorang membuka karungnya untuk memberi makan keledainya di tempat bermalam, dilihatnyalah uangnya ada di dalam mulut karungnya.
28Katanya kepada saudara-saudaranya: “Uangku dikembalikan; lihat, ada dalam karungku!” Lalu hati mereka menjadi tawar dan mereka berpandang-pandangan dengan gemetar serta berkata: “Apakah juga yang diperbuat Allah terhadap kita!”
29Ketika mereka sampai kepada Yakub, ayah mereka, di tanah Kanaan, mereka menceritakan segala sesuatu yang dialaminya, katanya:
30“Orang itu, yakni yang menjadi tuan atas negeri itu, telah menegor kami dengan membentak dan memperlakukan kami sebagai pengintai negeri itu.
31Tetapi kata kami kepadanya: Kami orang jujur, kami bukan pengintai.
32Kami dua belas orang bersaudara, anak-anak ayah kami; seorang sudah tidak ada lagi, dan yang bungsu ada sekarang pada ayah kami, di tanah Kanaan.
33Lalu kata orang itu, yakni yang menjadi tuan atas negeri itu, kepada kami: Dari hal ini aku akan tahu, apakah kamu orang jujur: dari kamu bersaudara haruslah kamu tinggalkan seorang padaku; kemudian bawalah gandum untuk meredakan lapar seisi rumahmu dan pergilah;
34lalu bawalah kepadaku saudaramu yang bungsu itu, maka aku akan tahu, bahwa kamu bukan pengintai, tetapi orang jujur; dan aku akan mengembalikan saudaramu itu kepadamu, dan bolehlah kamu menjalani negeri ini dengan bebas.”
35Ketika mereka mengosongkan karungnya, tampaklah ada pundi-pundi uang masing-masing dalam karungnya; dan ketika mereka beserta ayah mereka melihat pundi-pundi uang itu, ketakutanlah mereka.
36Dan Yakub, ayah mereka, berkata kepadanya: “Kamu membuat aku kehilangan anak-anakku: Yusuf tidak ada lagi, dan Simeon tidak ada lagi, sekarang Benyamin pun hendak kamu bawa juga. Aku inilah yang menanggung segala-galanya itu!”
37Lalu berkatalah Ruben kepada ayahnya: “Kedua anakku laki-laki boleh engkau bunuh, jika ia tidak kubawa kepadamu; serahkanlah dia ke dalam tanganku, maka dia akan kubawa kembali kepadamu.”
38Tetapi jawabnya: “Anakku itu tidak akan pergi ke sana bersama-sama dengan kamu, sebab kakaknya telah mati dan hanya dialah yang tinggal; jika dia ditimpa kecelakaan di jalan yang akan kamu tempuh, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena dukacita.”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
