SAUH BAGI JIWA
Israel Lebih Mengasihi Yusuf
Bacaan Alkitab Harian –
“Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia” (Kejadian 37:3)
“Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia” (Kejadian 37:3)
Yakub memiliki dua belas anak laki-laki dan satu anak perempuan. Yusuf adalah salah satu anak Yakub dan Yakub lebih mengasihi Yusuf dibanding anaknya yang lain. Mengapa? Karena Yusuf lahir pada masa tua Yakub. Selain itu, Yusuf juga merupakan anak dari wanita yang sangat dicintai Yakub, yaitu Rahel. Namun, sikap Yakub yang lebih mengasihi Yusuf ini menyebabkan anak-anaknya yang lain membenci Yusuf.
“Lebih mengasihi” kurang lebih sama artinya dengan bersikap pilih kasih. Pilih kasih ini cenderung akan berakibat negatif. Hal itu dikarenakan kasih yang tidak seimbang dapat menimbulkan kebencian dan iri hati dari anak-anak Yakub yang lain. Sehingga, timbullah pikiran jahat dalam diri saudara-saudara Yusuf untuk mencelakainya. Kita mungkin sudah tahu bagaimana kisah selanjutnya: Yusuf dimasukkan ke dalam sumur kering, lalu dijual, dan kemudian mereka menipu ayahnya dengan mencelupkan jubah Yusuf ke dalam darah kambing, sehingga Yakub menganggap bahwa Yusuf telah mati. Itu semua tertulis lengkap dalam Kitab Kejadian.
Ketika sikap kita kurang bijaksana dalam mendidik anak di keluarga, gereja, maupun sekolah, dengan memberi perlakuan tidak adil kepada anak yang satu dengan yang lainnya, maka hal tersebut dapat melukai hati anak-anak. Belum lagi ada akibat buruk lainnya yang akan menyusul kemudian. Iri hati yang timbul dapat berkembang menjadi kejahatan, karena iri hati membusukkan tulang (Ams 14:30). Tulang yang sakit masih bisa diobati, tapi sesuatu yang busuk sudah tidak dapat disegarkan atau diobati kembali.
Ulah yang ditimbulkan anak-anak Yakub menyebabkan penderitaan yang demikian panjang bagi Yakub. Anak-anaknya berusaha menghiburnya, namun tidak ada yang dapat menghiburnya. Pada akhir hidupnya, ketika ia berjumpa dengan Firaun, ia mengatakan, “Tahun-tahun hidupku itu sedikit saja dan buruk adanya” (Kej 47:9).
Bila pada masa itu Yakub lebih bersikap bijaksana, mungkin akibatnya tidak akan menyakitkan seperti ini. Seandainya ia membuatkan jubah yang indah untuk semua anaknya, atau ia memanggil seluruh anaknya untuk berkomunikasi, menasihati, dan menjelaskan keadaannya, mungkin sikap iri hati anak-anaknya dapat dicegah dan teratasi.
Mari kita belajar pada kasih Tuhan kepada umat manusia. Mazmur 145:17 mengatakan, “TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.” Bapa kita yang di surga menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik. Ia menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Itulah keadilan dan kebaikan Tuhan.
Mengasihi itu sangat baik, tapi ketika kasih itu berkembang menjadi pilih kasih, kita harus segera menyadarinya dan kembali mengambil sikap bijaksana. Firman Tuhan dalam kitab Amsal 3:21-22 menasihatkan, “Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu, maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu.” Berikanlah kasih dengan bijak dan adil kepada anak-anak kita. Kiranya Tuhan selalu menyertai kita.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
1
Adapun Yakub, ia diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan.
2Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun — jadi masih muda — biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
3Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
4Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
5Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
6Karena katanya kepada mereka: “Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini:
7Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu.”
8Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: “Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?” Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu.
9Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: “Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku.”
10Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: “Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?”
11Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.
12Pada suatu kali pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.
13Lalu Israel berkata kepada Yusuf: “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.” Sahut Yusuf: “Ya bapa.”
14Kata Israel kepadanya: “Pergilah engkau melihat apakah baik keadaan saudara-saudaramu dan keadaan kambing domba; dan bawalah kabar tentang itu kepadaku.” Lalu Yakub menyuruh dia dari lembah Hebron, dan Yusuf pun sampailah ke Sikhem.
15Ketika Yusuf berjalan ke sana ke mari di padang, bertemulah ia dengan seorang laki-laki, yang bertanya kepadanya: “Apakah yang kaucari?”
16Sahutnya: “Aku mencari saudara-saudaraku. Tolonglah katakan kepadaku di mana mereka menggembalakan kambing domba?”
17Lalu kata orang itu: “Mereka telah berangkat dari sini, sebab telah kudengar mereka berkata: Marilah kita pergi ke Dotan.” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu dan didapatinyalah mereka di Dotan.
18Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.
19Kata mereka seorang kepada yang lain: “Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
20Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!”
21Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka, sebab itu katanya: “Janganlah kita bunuh dia!”
22Lagi kata Ruben kepada mereka: “Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia” — maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
