SAUH BAGI JIWA
Debora, Sang Inang Pengasuh
Bacaan Alkitab Harian –
“Ketika Debora, inang pengasuh Ribka, mati, dikuburkanlah ia di sebelah hilir Betel di bawah pohon besar, yang dinamai orang: Pohon Besar Penangisan” (Kejadian 35:8)
“Ketika Debora, inang pengasuh Ribka, mati, dikuburkanlah ia di sebelah hilir Betel di bawah pohon besar, yang dinamai orang: Pohon Besar Penangisan” (Kejadian 35:8)
Beberapa waktu yang lalu, saya menemukan sebuah unggahan menarik di salah satu platform media sosial. Unggahan tersebut berisikan beberapa foto yang membahas tentang apa yang terjadi setelah pemakaman kita. Keluarga mempersiapkan makanan, kerabat membicarakan berita terbaru, ada yang tidak bisa hadir, kantor akan mulai mencari pengganti kita, dan lambat laun kita akan terlupakan. Jika kita membaca unggahan ini, kita juga mungkin akan menjadi bertanya-tanya, “Apa yang akan terjadi jika kita meninggal? Adakah yang menangisi kita? Adakah yang mengingat kita?”
Allah memerintahkan Yakub untuk pergi ke Betel. Sesampainya di situ, Yakub mendirikan mezbah. Selain itu, Debora, inang pengasuh Ribka, mati dan dikuburkan di sebelah hilir Betel di bawah pohon besar. Pohon itu dinamai ‘Pohon Besar Penangisan’. Dari nama pohon ini, kita tahu bahwa kematian Debora menyebabkan kesedihan besar. Selain itu, kita juga mengetahui bahwa Debora adalah orang yang sangat berharga dalam keluarga Yakub.
Debora adalah seorang inang pengasuh yang telah hidup selama dua angkatan. Ketika hamba Abraham mencarikan pasangan untuk Ishak dan dia membawa pulang Ribka, dikatakan bahwa inang pengasuh Ribka juga ikut (Kej 24:59). Dan sekarang dia berada di keluarga Yakub, anak Ribka. Ini berarti dia dengan setia melayani Ribka dan Yakub.
Ini juga berarti Debora menyaksikan hal-hal luar biasa di sepanjang kehidupan mereka. Dimulai dari Ribka yang beriman ketika pergi mengikuti hamba Abraham untuk menemui calon suaminya yang belum pernah ia jumpai. Debora juga menyaksikan iman Yakub yang menerima perintah Allah untuk meneruskan perjalanannya ke Betel. Meskipun tidak dituliskan berapa usianya, tapi kita bisa memperkirakan bahwa Debora telah lanjut usia. Namun, dia tetap mengikuti Yakub dalam perjalanannya ke Betel. Tidak heran apabila kepergiannya meninggalkan kesedihan yang besar bagi keluarga Yakub.
Ketika kita meninggal, tentu kita ingin meninggalkan nama yang baik, betapa berbahagianya kita jika kita juga sudah memberikan makna bagi orang-orang di sekitar kita. Untuk itu, selama kita hidup, mari kita berusaha untuk menjadi pribadi yang berarti dan berharga bagi orang lain. Hidup kita adalah kesempatan untuk menabur kebaikan dan kasih yang tidak hanya dikenang, tapi juga dapat memberikan dampak positif (Gal 6:9).
Walaupun tidak banyak ayat yang menceritakan tentang sosok Debora ini, namun ada hal-hal yang dapat kita pelajari dari dirinya. Kiranya kita dapat berlaku setia sepertinya dan kiranya kehidupan kita dapat berdampak pada orang di sekitar kita. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
1
Allah berfirman kepada Yakub: “Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu.”
2Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: “Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu.
3Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh.”
4Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah pohon besar yang dekat Sikhem.
5Sesudah itu berangkatlah mereka. Dan kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar.
6Lalu sampailah Yakub ke Lus yang di tanah Kanaan — yaitu Betel —, ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia.
7Didirikannyalah mezbah di situ, dan dinamainyalah tempat itu El-Betel, karena Allah telah menyatakan diri kepadanya di situ, ketika ia lari terhadap kakaknya.
8Ketika Debora, inang pengasuh Ribka, mati, dikuburkanlah ia di sebelah hilir Betel di bawah pohon besar, yang dinamai orang: Pohon Besar Penangisan.
9Setelah Yakub datang dari Padan-Aram, maka Allah menampakkan diri pula kepadanya dan memberkati dia.
10Firman Allah kepadanya: “Namamu Yakub; dari sekarang namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, itulah yang akan menjadi namamu.” Maka Allah menamai dia Israel.
11Lagi firman Allah kepadanya: “Akulah Allah Yang Mahakuasa. Beranakcuculah dan bertambah banyak; satu bangsa, bahkan sekumpulan bangsa-bangsa, akan terjadi dari padamu dan raja-raja akan berasal dari padamu.
12Dan negeri ini yang telah Kuberikan kepada Abraham dan kepada Ishak, akan Kuberikan kepadamu dan juga kepada keturunanmu.”
13Lalu naiklah Allah meninggalkan Yakub dari tempat Ia berfirman kepadanya.
14Kemudian Yakub mendirikan tugu di tempat itu, yakni tugu batu; ia mempersembahkan korban curahan dan menuangkan minyak di atasnya.
15Yakub menamai tempat di mana Allah telah berfirman kepadanya “Betel”.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
