SAUH BAGI JIWA
Perjanjian Damai
Bacaan Alkitab Harian –
“Maka sekarang, marilah kita mengikat perjanjian, aku dan engkau, supaya itu menjadi kesaksian antara aku dan engkau”
“Maka sekarang, marilah kita mengikat perjanjian, aku dan engkau, supaya itu menjadi kesaksian antara aku dan engkau”
Umumnya seseorang akan mengadakan perjanjian untuk mencapai kesepakatan tertentu demi terciptanya kedamaian. Dan di dalam perjanjian ini akan ada hal-hal yang harus dilakukan oleh kedua pihak yang mengadakan perjanjian. Demikianlah dalam bacaan hari ini, Yakub dan Laban mengikat perjanjian. Melalui perjanjian ini, mereka berdua berharap pertikaian dan kesalahpahaman di antara mereka berdua dapat terselesaikan. Dan sebagai syaratnya, Yakub tidak boleh mengaibkan anak-anak Laban atau mengambil isteri lain di samping anak-anak Laban. Selain itu, Yakub juga mendirikan tugu dari batu sebagai kesaksian bahwa dia tidak akan melewati timbunan batu ini untuk mendapatkan Laban dengan berniat jahat. Demikian juga sebaliknya. Dengan cara inilah, Yakub dan Laban berdamai.
Ketika manusia berdosa, dosa telah menghalangi hubungan antara Allah dan manusia. Manusia tidak bisa mendekat kepada Allah. Dalam rencana penyelamatan, Allah mengadakan perjanjian dengan Abraham dan keturunannya. Penulis Kitab Kejadian pasal 17 menyebutkan, “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa… Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.”
Walaupun perjanjian itu merupakan inisiatif dari Allah, namun diperlukan respon dari Abraham. Seperti firman Allah kepada Abraham: “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun. Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat” (Kej 17:9-10).
Jadi, agar terjalin perdamaian dan hubungan yang baik antara Allah dan manusia, ada hal-hal yang perlu dilakukan oleh kedua pihak.
Sampai sekarang, perjanjian damai antara Allah dan manusia masih tetap berlaku. Seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah” (Gal 3:29). Walaupun kita bukan orang Yahudi, namun dengan percaya dan dibaptis, kita pun turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
Dari pihak Allah, Ia telah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dengan perantaraan Kristus. Dan sebagai responnya, kita harus datang kepada Yesus. Bertobat dan memberi diri untuk dibaptis. Dan setelah dibaptis, kita pun mau hidup sesuai perintah-Nya. Hidup menurut kehendak-Nya. Maka apa yang dijanjikan-Nya kepada Abraham, tanah Kanaan, yaitu Kerajaan Surga, akan menjadi milik kita. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Perjanjian antara Yakub dan Laban
43 Lalu Laban menjawab Yakub: ”Perempuan-perempuan ini anakku dan anak-anak lelaki ini cucuku dan ternak ini ternakku, bahkan segala yang kaulihat di sini adalah milikku; jadi apakah yang dapat kuperbuat sekarang kepada anak-anakku ini atau kepada anak-anak yang dilahirkan mereka?
44 Maka sekarang, marilah kita mengikat perjanjian, aku dan engkau, supaya itu menjadi kesaksian antara aku dan engkau.”
45 Kemudian Yakub mengambil sebuah batu dan didirikannya menjadi tugu.
46 Selanjutnya berkatalah Yakub kepada sanak saudaranya: ”Kumpulkanlah batu.” Maka mereka mengambil batu dan membuat timbunan, lalu makanlah mereka di sana di dekat timbunan itu.
47 Laban menamai timbunan batu itu Yegar-Sahaduta, tetapi Yakub menamainya Galed.
48 Lalu kata Laban: ”Timbunan batu inilah pada hari ini menjadi kesaksian antara aku dan engkau.” Itulah sebabnya timbunan itu dinamainya Galed,
49 dan juga Mizpa, sebab katanya: ”Tuhan kiranya berjaga-jaga antara aku dan engkau, apabila kita berjauhan.
50 Jika engkau mengaibkan anak-anakku, dan jika engkau mengambil isteri lain di samping anak-anakku itu, ingatlah, walaupun tidak ada orang dekat kita, Allah juga yang menjadi saksi antara aku dan engkau.”
51 Selanjutnya kata Laban kepada Yakub: ”Inilah timbunan batu, dan inilah tugu yang kudirikan antara aku dan engkau –
52 timbunan batu dan tugu inilah menjadi kesaksian, bahwa aku tidak akan melewati timbunan batu ini mendapatkan engkau, dan bahwa engkau pun tidak akan melewati timbunan batu dan tugu ini mendapatkan aku, dengan berniat jahat.
53 Allah Abraham dan Allah Nahor, Allah ayah mereka, kiranya menjadi hakim antara kita.” Lalu Yakub bersumpah demi Yang Disegani oleh Ishak, ayahnya.
54 Dan Yakub mempersembahkan korban sembelihan di gunung itu. Ia mengundang makan sanak saudaranya, lalu mereka makan serta bermalam di gunung itu.
55 Keesokan harinya pagi-pagi Laban mencium cucu-cucunya dan anak-anaknya serta memberkati mereka, kemudian pulanglah Laban kembali ke tempat tinggalnya.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
