SAUH BAGI JIWA
Ia Senantiasa Mengingatmu
Bacaan Alkitab Harian –
“Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: “Allah telah menghapuskan aibku”
“Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: “Allah telah menghapuskan aibku”
Dalam kitab bacaan kita pada hari ini, kita melihat bagaimana kisah antara Rahel dan Lea yang diwarnai dengan kecemburuan dan mungkin keirihatian. Rahel, yang awalnya mandul, tidak menyerah dengan keadaan dan terus memohon kepada Allah dengan sabar. Dia berdoa dan berharap kepada Allah, hingga akhirnya Allah memberikannya seorang anak, yang dinamainya Yusuf. Perjuangan Rahel ini mengajarkan kita untuk senantiasa berharap kepada Allah meskipun dalam situasi sulit sekalipun.
Kita berulang kali diingatkan oleh nasihat dari firman Allah, tapi ketika kita merasa bahwa beban kita terlalu berat, kita menjadi takut dan kehilangan kekuatan untuk tetap bertahan. Kita ingin segera mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut dengan cara kita sendiri dan melupakan Allah dengan mudahnya. Namun bersyukur kepada Allah, Ia senantiasa mengingat kita sebagai anak-anak-Nya yang kekasih. Dalam Kitab Yesaya 49:15-16, Allah berkata, “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.” Ayat-ayat ini menguatkan kita bahwa sesungguhnya Allah tidak pernah melupakan kita.
Oleh karena itu, sebagai anak-anak Allah, kita diingatkan untuk tetap bersabar dalam setiap kesesakan dan senantiasa ingat untuk bersandar pada Allah. Ia adalah Allah yang setia dan Ia pasti memelihara setiap langkah kita. Seperti halnya Rahel yang pada akhirnya berkata, “Allah telah menghapuskan aibku,” demikian pula iman inilah yang seharusnya kita miliki, yaitu bahwa Allah senantiasa mengingat kita dan akan menolong kita.
Kita dapat belajar dari perjuangan Rahel untuk terus berharap kepada Allah dalam setiap situasi, termasuk dalam kehidupan sehari-hari kita. Ketika menghadapi tantangan seperti kesulitan ekonomi, masalah keluarga, atau kegagalan dalam pekerjaan, kita dapat melatih kesabaran dan kepercayaan penuh kepada Allah dengan terus berdoa dan berserah kepada-Nya. Sebagai contoh, jika kita sedang menunggu jawaban atas suatu doa, alih-alih menyerah atau mencari jalan keluar yang tidak sesuai dengan kehendak Allah, kita bisa tetap menjalani hidup dengan penuh syukur dan percaya bahwa waktu Allah selalu yang terbaik. Dengan demikian, iman kita akan semakin kokoh, dan kita dapat merasakan penyertaan Allah di setiap langkah hidup kita.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
1 Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: ”Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati.”
2 Maka bangkitlah amarah Yakub terhadap Rahel dan ia berkata: ”Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau mengandung?”
3 Kata Rahel: ”Ini Bilha, budakku perempuan, hampirilah dia, supaya ia melahirkan anak di pangkuanku, dan supaya oleh dia aku pun mempunyai keturunan.”
4 Maka diberikannyalah Bilha, budaknya itu, kepada Yakub menjadi isterinya dan Yakub menghampiri budak itu.
5 Bilha mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub.
6 Berkatalah Rahel: ”Allah telah memberikan keadilan kepadaku, juga telah didengarkan-Nya permohonanku dan diberikan-Nya kepadaku seorang anak laki-laki.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Dan.
7 Mengandung pulalah Bilha, budak perempuan Rahel, lalu melahirkan anak laki-laki yang kedua bagi Yakub.
8 Berkatalah Rahel: ”Aku telah sangat hebat bergulat dengan kakakku, dan aku pun menang.” Maka ia menamai anak itu Naftali.
9 Ketika dilihat Lea, bahwa ia tidak melahirkan lagi, diambilnyalah Zilpa, budaknya perempuan, dan diberikannya kepada Yakub menjadi isterinya.
10 Dan Zilpa, budak perempuan Lea, melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub.
11 Berkatalah Lea: ”Mujur telah datang.” Maka ia menamai anak itu Gad.
12 Dan Zilpa, budak perempuan Lea, melahirkan anak laki-laki yang kedua bagi Yakub.
13 Berkatalah Lea: ”Aku ini berbahagia! Tentulah perempuan-perempuan akan menyebutkan aku berbahagia.” Maka ia menamai anak itu Asyer.
14 Ketika Ruben pada musim menuai gandum pergi berjalan-jalan, didapatinyalah di padang buah dudaim, lalu dibawanya kepada Lea, ibunya. Kata Rahel kepada Lea: ”Berilah aku beberapa buah dudaim yang didapat oleh anakmu itu.”
15 Jawab Lea kepadanya: ”Apakah belum cukup bagimu mengambil suamiku? Sekarang pula mau mengambil lagi buah dudaim anakku?” Kata Rahel: ”Kalau begitu biarlah ia tidur dengan engkau pada malam ini sebagai ganti buah dudaim anakmu itu.”
16 Ketika Yakub pada waktu petang datang dari padang, pergilah Lea mendapatkannya, sambil berkata: ”Engkau harus singgah kepadaku malam ini, sebab memang engkau telah kusewa dengan buah dudaim anakku.” Sebab itu tidurlah Yakub dengan Lea pada malam itu.
17 Lalu Allah mendengarkan permohonan Lea. Lea mengandung dan melahirkan anak laki-laki yang kelima bagi Yakub.
18 Lalu kata Lea: ”Allah telah memberi upahku, karena aku telah memberi budakku perempuan kepada suamiku.” Maka ia menamai anak itu Isakhar.
19 Kemudian Lea mengandung pula dan melahirkan anak laki-laki yang keenam bagi Yakub.
20 Berkatalah Lea: ”Allah telah memberikan hadiah yang indah kepadaku; sekali ini suamiku akan tinggal bersama-sama dengan aku, karena aku telah melahirkan enam orang anak laki-laki baginya.” Maka ia menamai anak itu Zebulon.
21 Sesudah itu ia melahirkan seorang anak perempuan dan menamai anak itu Dina.
22 Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya.
23 Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: ”Allah telah menghapuskan aibku.”
24 Maka ia menamai anak itu Yusuf, sambil berkata: ”Mudah-mudahan Tuhan menambah seorang anak laki-laki lagi bagiku.”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
