SAUH BAGI JIWA
Tuhan Melihat dan Mempedulikan Kita
Bacaan Alkitab Harian –
“Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul”
“Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul”
Ada seorang pemuda yang mau mengunggah sebuah foto di media sosial. Ia merasa fotonya sangat bagus, pencahayaannya sempurna, senyumnya natural, dan latar belakangnya indah. Setelah menekan tombol “unggah”, ia duduk sambil menatap layar ponselnya dan menunggu notifikasi “suka” dan “komentar” dari teman-temanya. Namun, lima menit berlalu, lalu sepuluh menit… Masih belum ada notifikasi. Rasa kecewa mulai menyelinap di hatinya, ia merasa tidak dihargai.
Di saat yang bersamaan, terdengar suara ibunya memanggil dari dapur, “Nak, ayo makan! Ibu sudah masak makanan kesukaanmu.” Tapi pemuda ini masih terpaku pada ponselnya, berharap ada satu notifikasi yang muncul. Tanpa disadari, ia mengabaikan perhatian yang nyata dan kasih sayang ibunya, karena terlalu sibuk mencari pengakuan dari dunia maya.
Pernahkah kita merasa diabaikan atau tidak dihargai? Mungkin di dalam keluarga, pekerjaan, pertemanan, atau bahkan di gereja, ada saat-saat di mana kita merasa tidak diperhatikan.
Lea, istri pertama Yakub mengalami hal ini. Ia hidup dalam pernikahan di mana suaminya lebih mencintai Rahel daripada dirinya. Meskipun begitu, ternyata ada yang tetap memperhatikan Lea, yaitu Tuhan.
Alkitab mencatatkan dalam kitab bacaan kita pada hari ini, bahwa ketika Tuhan melihat bahwa Lea tidak dicintai, Tuhan membukakan kandungannya. Tuhan tidak menutup mata terhadap penderitaan Lea. Ia memberkatinya dengan anak-anak sebagai tanda bahwa Dia memperhatikannya. Hal ini mengajarkan kita bahwa ketika dunia mengabaikan kita, Tuhan tetap peduli terhadap kita.
Awalnya, Lea berharap dengan melahirkan anak, Yakub akan mencintainya. Alkitab mencatatkan Lea memiliki beberapa orang anak. Ruben, yang berarti “sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku,” Simeon yang artinya “TUHAN telah mendengar bahwa aku tidak dicintai,” dan Lewi yang berarti “suamiku akan lebih erat kepadaku”. Meskipun Lea telah melahirkan beberapa anak, cinta Yakub tetap lebih besar kepada Rahel.
Tapi, ada satu perubahan besar dalam hati Lea ketika ia melahirkan anak keempat. Ia menamainya Yehuda yang berarti “aku akan bersyukur kepada TUHAN”. Ini adalah momen di mana Lea berhenti mencari pengakuan manusia dan mulai berfokus kepada Tuhan. Lea tidak lagi berusaha mendapatkan cinta Yakub, tapi ia memilih untuk bersyukur dan memuji Tuhan.
Dalam hidup kita, mungkin kita sering berharap diterima, dihargai, atau diakui oleh orang lain. Namun seperti Lea, kita perlu menyadari bahwa yang terpenting bukanlah penerimaan atau pengakuan dari manusia, melainkan bagaimana kita belajar berserah dan bersyukur kepada Tuhan. Tuhan akan melihat setiap usaha, air mata, dan doa kita. Dia tidak akan pernah mengabaikan kita.
Maukah kita belajar seperti Lea? Yaitu, berhenti mencari validasi dari manusia dan mulai berpaling kepada Tuhan. Dialah yang memperhatikan kita dan jangan biarkan pandangan kita kepada-Nya menjadi kabur karena kita terlalu sibuk mencari pengakuan sia-sia dari manusia. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
31 Ketika Tuhan melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul.
32 Lea mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ruben, sebab katanya: ”Sesungguhnya Tuhan telah memperhatikan kesengsaraanku; sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku.”
33 Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: ”Sesungguhnya, Tuhan telah mendengar, bahwa aku tidak dicintai, lalu diberikan-Nya pula anak ini kepadaku.” Maka ia menamai anak itu Simeon.
34 Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: ”Sekali ini suamiku akan lebih erat kepadaku, karena aku telah melahirkan tiga anak laki-laki baginya.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Lewi.
35 Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: ”Sekali ini aku akan bersyukur kepada Tuhan.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Yehuda. Sesudah itu ia tidak melahirkan lagi.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
