SAUH BAGI JIWA
Mahkota Kehidupan
“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia”
“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia”
Pada setiap akhir satu semester, biasanya anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah akan menghadapi serangkaian ujian. Ujian tersebut dapat menentukan apakah para murid akan naik tingkat atau tidak. Kemampuan para murid juga akan terukur, sehingga para orang tua mengetahui seberapa jauh pemahaman pelajaran dari anak-anak mereka.
Apabila pada hari ini ada suatu sekolah yang menawarkan program ‘bebas dari ujian’, sehingga para muridnya tidak akan menghadapi ujian sama sekali, apakah kita tertarik? Jika kita memposisikan diri sebagai seorang anak, kita akan sangat tertarik dan mungkin memohon kepada orang tua kita untuk menyekolahkan kita di sana. Tapi jika kita adalah orang tua, kita tentu akan berpikir, ‘Bagaimana kita tahu mereka telah memahami pelajaran-pelajaran yang telah disampaikan atau belum? Bagaimana kita tahu perkembangan mereka di sekolah?’
Begitu pula dengan kita sebagai umat manusia. Tuhan terkadang mengizinkan kita untuk mengalami ujian, agar Tuhan mengetahui dengan jelas seberapa kuatkah iman kita. Melalui ujian, Tuhan juga dapat mengetahui apakah kita mampu bertahan dan bertumbuh di dalam kehidupan rohani kita. Tuhan Yesus mengatakan bahwa barangsiapa mau mengikuti-Nya harus memikul salib (Mat 16:24). Salib melambangkan penderitaan dan kematian. Tapi kita tahu bahwa di balik salib, ada mahkota kehidupan yang akan diberikan oleh Tuhan untuk orang-orang yang menang.
Tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang kita merasa beban permasalahan kita begitu berat. Mungkin pernah juga terpintas di benak kita mengenai mengapa kita harus melalui ujian ini. Tapi mari kita renungkan, bukankah ketika kita menghadapi suatu masalah, kita akan menjadi sangat bersungguh-sungguh mencari Tuhan? Kita akan memohon pertolongan Tuhan, bersandar kepada-Nya, dan tekun berdoa. Dengan begitu, kita akan mengalami kehidupan yang lebih dekat dengan Allah kita. Tidak hanya itu, kesengsaraan dapat membawa kita kepada ketekunan, lalu kita menjadi tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan (Rm 5:3-4).
Maka dari itu, ujian dalam kehidupan kita sesungguhnya adalah baik bagi kita. Layaknya teh dan kopi yang mengeluarkan keharuman ketika dituangkan air panas, kita juga dapat membuahkan hasil yang baik ketika diberikan ujian. Ketika kita diperhadapkan dengan ujian, janganlah kita bersungut-sungut. Sebaliknya, hadapilah itu dengan bersandar pada Tuhan dan tetap berimanlah kepada-Nya bahwa ini semua adalah untuk kebaikan kita. Apabila kita berhasil bertahan dan memenangkan pertandingan kehidupan ini, nantinya kita akan mendapatkan mahkota kehidupan yang Tuhan telah janjikan. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Sharing Mezbah Keluarga
22-23 Februari 2025
- Bacalah renungan “MAHKOTA KEHIDUPAN”
- Apa maksudnya “memikul salib”? Berikan contoh bagaimanakah kita memikul salib dalam mengikut Kristus? Setiap anggota keluarga boleh berbagi pendapatnya.
- Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita dapat kuat memikul salib Kristus dan menerima mahkota kehidupan.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.