“Lalu katanya kepada Sara: ‘Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan’” (Kejadian 20:16)

Sara adalah istri Abraham yang cantik parasnya. Ketika Allah menyuruh Abraham untuk mengembara, Abraham takut orang lain akan mencelakainya bila mereka tahu bahwa ia adalah suami Sara. Maka, ia ingin Sara mengatakan bahwa dia adalah adiknya, bukan istrinya (Kej 12:13). Itulah yang terjadi ketika mereka berada di Mesir. Kemudian, Firaun melihat Sara yang cantik dan menginginkannya menjadi istrinya. Tuhan melindungi Sara sehingga Tuhan menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun. 

Kejadian serupa terjadi ketika mereka tiba di Gerar. Abimelekh, raja Gerar juga menginginkan Sara sebagai istrinya, karena Abraham mengatakan Sara adalah saudaranya. Namun Allah memberikan peringatan kepada Abimelekh dalam mimpi bahwa ia harus mengembalikan Sara karena ia adalah seorang yang telah bersuami.

Allah sudah berjanji pada Abraham bahwa Sara, istrinyalah yang akan menjadi ibu bagi keturunannya (Kej 17:19). Janji tersebut ditegaskan berulang kali oleh Tuhan. Namun Abraham masih melakukan kesalahan yang sama seperti waktu dia di Mesir. Dengan caranya sendiri, ia mengabaikan janji Allah dan masih berbohong tentang status Sara sebagai istrinya.

Peristiwa ini hampir membahayakan Sara yang akan diperistri oleh raja Gerar. Tapi Allah tetap setia pada janji-Nya dengan memelihara Sara tetap suci, tidak tersentuh oleh raja Gerar. Sara tetap menjadi seorang ibu dalam perjanjian-Nya dengan Abraham. Pada akhirnya, Abimelekh mengatakan kepada Sara bahwa ia telah menyerahkan seribu syikal perak sebagai bukti kesucian Sara dan dalam segala hal Sara dibenarkan.

Perlindungan Tuhan kepada Sara membuktikan bahwa janji Tuhan tidak berubah oleh karena kehendak manusia. Terkadang, manusia memikirkan cara-cara untuk menyelamatkan diri sendiri. Namun, cara kita dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain, seperti halnya cara yang digunakan Abraham. Meskipun begitu, Tuhan tetap akan menggenapi janji-Nya sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya.

Hari ini, kasih Allah dinyatakan pada kita semua dengan selalu mendampingi, melindungi, dan menjaga kita–seperti seorang gembala yang menjaga domba-dombanya. Jika seorang gembala mempunyai seratus ekor domba dan seekor di antaranya tersesat, bukankah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan itu untuk pergi mencari yang tersesat (Luk 15:4)?

Tuhan tidak akan membiarkan kita hilang. Dengan segala upaya, Dia akan memastikan bahwa kita tetap berada dalam perlindungan-Nya. Selama kita hidup, mungkin ada badai dan penderitaan. Mungkin juga kita memakai cara-cara kita sendiri dalam menjalaninya. Tapi Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, seperti yang telah dilakukan-Nya pada Sara. Hal yang perlu kita lakukan adalah tetap setia dan berpegang pada janji-Nya. Tuhan Yesus menyertai kita semua.