SAUH BAGI JIWA
Ketika Menoleh Ke Belakang
Bacaan Alkitab Harian –
“Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam” (Kejadian 19:26)
“Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam” (Kejadian 19:26)
Peristiwa Sodom dan Gomora adalah kisah nyata yang tercatat dalam Alkitab yang mengisahkan kebesaran dan keadilan Tuhan terhadap manusia. Melalui peristiwa ini, kita dapat mengetahui bahwa manusia yang melakukan kejahatan di hadapan-Nya tidak luput dari hukuman-Nya. Namun ada satu hal yang sangat menyedihkan terjadi atas keluarga Lot.
Lot sebenarnya adalah orang benar (2 Pet 2:7). Namun sangat disayangkan, sekalipun Lot adalah orang benar, ia dan keluarganya tinggal di lingkungan yang tidak baik. Kehidupan di wilayah Sodom dan Gomora sangat kacau, penuh kejahatan terutama kejahatan seksual (Kej 19:4-8).
Meskipun hal buruk sering terjadi di sana, namun Lot dan keluarganya tetap bertahan dan tidak mau keluar untuk menetap di daerah yang lebih baik. Ada kemungkinan alasannya adalah karena mata pencaharian keluarga Lot di sana cukup baik sehingga mereka memperoleh penghasilan besar.
Tepat seperti apa kata Alkitab dalam Matius 6:21, “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada,” itulah juga yang terjadi dengan Lot dan keluarganya. Mereka berlambat-lambat untuk meninggalkan kota Sodom dan Gomora, sampai akhirnya tangan malaikat Tuhan memegang dan menuntun mereka. Malaikat Tuhan memerintahkan agar mereka segera melarikan diri ke pegunungan dengan tidak berhenti dan tidak menoleh ke belakang. Namun sekali lagi, karena hartanya banyak, istri Lot malah menoleh ke belakang dan alhasil ia menjadi tiang garam.
Saudaraku, peristiwa menoleh ke belakang ini mengingatkan kita juga yang hidup di zaman sekarang bahwa harta kekayaan begitu menarik perhatian. Hal cinta uang memang dapat menjadi jerat yang sulit dilepaskan (1 Tim 6:9-10). Banyak umat Tuhan yang terjerat dan menjadi lupa akan masa depannya bersama Tuhan. Orang yang telah terjerat ini akan selalu menoleh ke belakang serta terus mengingat dunia tanpa Tuhan. Mereka akan berfokus pada hal-hal duniawi dan mengabaikan kehendak Tuhan.
Misalnya, ada orang yang rela melakukan kecurangan dalam pekerjaan, seperti korupsi atau manipulasi data, demi mendapatkan keuntungan materi. Mereka tahu bahwa tindakan tersebut tidak benar, tetapi karena cinta akan uang, mereka tetap melakukannya. Contoh lainnya adalah orang yang terlalu sibuk mengejar kesuksesan duniawi sehingga melupakan waktu untuk beribadah, berdoa, atau melayani sesama. Mereka mungkin merasa bahwa keberhasilan material adalah yang terpenting, dan akhirnya mereka kehilangan damai sejahtera dan tujuan hidup yang sebenarnya.
Tragedi istri Lot yang menjadi tiang garam ini mengingatkan kita bahwa keterikatan yang berlebihan pada dunia dapat membawa kehancuran, baik secara rohani maupun fisik. Sebagai umat Tuhan, kita diingatkan untuk memusatkan perhatian kita kepada perkara-perkara surgawi dan tidak terjebak oleh godaan dunia yang sementara. Kita harus percaya bahwa Tuhan adalah sumber segala berkat, dan jika kita hidup seturut kehendak-Nya, Dia akan mencukupi segala kebutuhan kita.
Mari kita belajar untuk memegang teguh kebenaran dan hidup dengan ketaatan, tanpa menoleh ke belakang, agar kita dapat berjalan menuju masa depan yang penuh pengharapan bersama Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
15
Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya: “Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini.”
16Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana.
17Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: “Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap.”
18Kata Lot kepada mereka: “Janganlah kiranya demikian, tuanku.
19Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.
20Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara.”
21Sahut malaikat itu kepadanya: “Baiklah, dalam hal ini pun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
22Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana.” Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
23Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
24Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
25dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah.
26Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.
27Ketika Abraham pagi-pagi pergi ke tempat ia berdiri di hadapan TUHAN itu,
28dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan.
29Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
