SAUH BAGI JIWA
Perkataan-Nya Tidak Akan Berlalu
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 09 Feb 2025
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya perihal siapakah Anak Manusia itu dan siapakah diri-Nya. Simon Petrus menjawab bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Setelah itu, Yesus berkata kepada Petrus, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Mat 16:18-19).
Seluruh ucapan Yesus pasti tergenapi. Lalu, kapan perkataan-Nya kepada Petrus ini tergenapi?
Perkataan “engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku” digenapi saat Roh Kudus dicurahkan. Petrus berkhotbah dan menyampaikan keselamatan, lalu kira-kira ada 3000 orang dibaptis. Ini adalah penggenapan janji pembangunan jemaat mula-mula. Yesus sebagai kepala dan jemaat sebagai tubuh. Selain itu, ada Roh Kudus yang memimpin gereja dalam kebenaran. Kita yang telah dibaptis, telah beroleh keselamatan, ditebus oleh darah Kristus, dan dipimpin Roh Kudus sama seperti jemaat mula-mula tersebut. Maka penggenapan perkataan Tuhan itu juga terjadi pada diri kita sekarang yang adalah gereja-Nya.
Kedua, “alam maut tidak akan menguasainya.” Ini bukan berarti tidak bisa mati secara fisik, tapi tidak mengalami kematian rohani. Mereka yang tidak percaya pada Tuhan mengalami kematian kedua. Sedangkan bagi kita yang telah percaya kepada-Nya, Yesus telah mengalahkan maut untuk kita (1Kor 15:55-57). Ada yang menganggap bahwa untuk diselamatkan, cukup percaya kepada Yesus dan kita tidak perlu datang bersekutu dalam gereja-Nya. Perkataan ini sesungguhnya jauh dari tepat, sebab firman Tuhan menegaskan bahwa Tuhan Yesus dan gereja-Nya adalah satu-kesatuan–Yesus sebagai kepala dan gereja sebagai tubuh-Nya. Maka, kita perlu masuk ke dalam tubuh Kristus, agar dapat bersekutu menjadi satu dengan Kristus.
Selanjutnya, “kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga.” Kunci adalah sebuah benda yang berguna untuk membuka dan menutup pintu, maka ini adalah satu hal yang sangat penting. Yesus adalah yang memegang kunci ini (Why 3:7) dan kunci ini diberikan kepada gereja, yaitu melalui firman kebenaran-Nya. Melalui firman, kita bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga. Maka jangan sia-siakan firman yang kita telah terima, justru kita harus melakukannya dalam kehidupan sehari-hari kita.
Meskipun perkataan Tuhan Yesus diucapkan saat zaman murid-murid masih hidup, perkataan-perkataan-Nya tidak akan berlalu dan bahkan tergenapi sampai pada zaman sekarang. Dahulu, murid-murid dapat menyaksikan bagaimana perkataan Yesus tergenapi melalui pencurahan Roh Kudus dan perkembangan gereja-Nya. Sekarang, kita yang percaya dapat turut menyaksikan serta mengalaminya sendiri bagaimana janji-janji perkataan Tuhan Yesus tergenapi–baik di dalam kehidupan kita pribadi melalui bimbingan Roh Kudus maupun di dalam kehidupan bergereja yang adalah tubuh-Nya. Tetaplah setia kepada-Nya, maka kita dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Sharing Mezbah Keluarga
8-9 Feb 2025
- Bacalah renungan “RASUL JUGA ADALAH MURID”
- Adakah tantangan yang kita rasakan dalam pelayanan kita sebagai murid Kristus? Setiap anggota keluarga dapat berbagi pengalamannya.
- Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita dapat menjadi pelayan-pelayan-Nya yang baik dan setia.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.