SAUH BAGI JIWA
Rasul Juga Adalah Murid
“Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul”
“Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul”
Yesus memanggil dua belas murid: Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Simon, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot. Bukan hanya disebutkan sebagai rasul, tapi mereka juga disebutkan sebagai murid. Dua sebutan ini melekat dalam diri mereka. Mengapa mereka mempunyai dua panggilan ini, yaitu rasul dan murid?
Kedua belas murid yang dipilih sebagai rasul setelah Yesus berdoa semalaman. Bukankah ini hal yang istimewa? Tuhan memercayakan tugas kepada mereka. Bahkan, Tuhan juga memberikan mereka kuasa untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan penyakit (Mat 10:1). Mereka dipakai Tuhan dengan luar biasa. Tuhan memberikan mereka kuasa istimewa, tapi mereka malah meributkan siapa yang lebih besar, rohani, dan sempurna (Mrk 9:34). Padahal walaupun mereka diberikan kuasa, bukan berarti mereka lebih hebat, lebih sempurna, atau lebih rohani, melainkan mereka tetap harus mempunyai sikap sebagai seorang murid, yaitu rendah hati.
Begitu pula dengan kita sebagai murid Tuhan. Apa pun pelayanan yang dipercayakan kepada kita, mari kita kerjakan dengan rendah hati. Mari kita ingat bahwa pelayanan yang kita lakukan adalah untuk Tuhan, bukan untuk kemuliaan diri sendiri.
Sebagai murid, mereka juga perlu untuk terus belajar, yaitu mempelajari firman Tuhan dan belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka harus terus menyempurnakan kerohanian mereka seumur hidup.
Sebagai murid Tuhan, kita juga harus terus menggali firman Tuhan. Jangan merasa sudah cukup mendengarkan firman Tuhan. Jangan juga berpikir bahwa karena usia yang sudah tua, kita tidak perlu lagi melakukan pelayanan. Meskipun pelayanan yang kita ambil terlihat sepele, mari kita tetap kerjakan.
Menjadi murid juga bukan perkara yang mudah, harus mempersiapkan mental menghadapi ujian dan tantangan. Tuhan ingin murid-murid-Nya mempunyai mental yang siap dibentuk, siap menghadapi derita. Murid-murid Tuhan harus mengorbankan kenyamanan mereka, siap dianiaya, siap juga untuk dibenci.
Sering kali saat menderita, kita merasa tidak siap dan ingin mundur. Mungkin ada juga yang merasa rugi ketika mengorbankan waktu dan energi untuk Tuhan. Lalu saat ada konflik di gereja, apakah kita masih mau melayani atau mundur? Ini memang tidak mudah, tapi sebagai murid Tuhan, kita harus siap menderita demi dan bersama Tuhan (2 Tim 3:12).
Jika kita mengakui diri kita sebagai murid Tuhan, mari kita belajar untuk merendahkan hati kita saat melakukan pelayanan. Kita juga harus terus belajar akan firman Tuhan dan melayani-Nya. Terakhir, siapkan mental kita, karena menjadi murid Tuhan bukan berarti terlepas dari penderitaan. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Sharing Mezbah Keluarga
8-9 Feb 2025
- Bacalah renungan “RASUL JUGA ADALAH MURID”
- Adakah tantangan yang kita rasakan dalam pelayanan kita sebagai murid Kristus? Setiap anggota keluarga dapat berbagi pengalamannya.
- Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita dapat menjadi pelayan-pelayan-Nya yang baik dan setia.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.