SAUH BAGI JIWA
Tawa Abraham dan Sara
Bacaan Alkitab Harian –
“Lalu Sara menyangkal, katanya: ‘Aku tidak tertawa,’ sebab ia takut; tetapi Tuhan berfirman: ‘Tidak, memang engkau tertawa!’”
“Lalu Sara menyangkal, katanya: ‘Aku tidak tertawa,’ sebab ia takut; tetapi Tuhan berfirman: ‘Tidak, memang engkau tertawa!’”
Tawa adalah respon alami tubuh ketika kita merasa senang, terhibur, atau mendengar sesuatu yang lucu. Dan ternyata, tertawa itu ada beberapa jenisnya. Ada tawa lepas. Ada juga tawa cekikikan, tawa saat situasi canggung, tawa gugup, tawa palsu untuk bersikap sopan santun, juga ada tawa sinis yang mengandung sindiran, ejekan, ataupun keraguan.
Dalam bacaan hari ini, juga ada seorang tokoh yang tertawa, yaitu Sara. Di suatu hari panas terik, TUHAN pun mengunjungi Abraham. Ketika Abraham mengangkat mukanya, ia melihat ada tiga orang berdiri di depannya. Abraham menyambut mereka dengan sangat ramah. Lalu TUHAN berfirman bahwa tahun depan, Abraham dan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki. Menyadari dirinya telah mati haid, maka mendengar hal itu, Sara pun tertawa dalam hati.
Sebelumnya, Abraham juga tertawa ketika Allah berfirman kepadanya bahwa Ia akan memberikan seorang anak laki-laki kepadanya. Penulis Kitab Kejadian 17:17 mencatatkan, “Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: ”Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?” Tetapi setelah Allah menekankan kembali perjanjian-Nya, Abraham pun percaya.
Kali ini, setelah Tuhan menekankan kembali perjanjian-Nya, Sara masih saja tidak percaya dan tertawa dalam hatinya. Maka TUHAN pun menegur atas ketidakpercayaannya dan berkata, “Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN?”
Hari ini, sebagai umat Tuhan, kita pun akan mengatakan bahwa diri kita percaya pada Tuhan. Kita percaya Dia adalah Allah Yang Maha Kuasa. Tetapi, ketika menghadapi keadaan yang sulit, kita pun dapat berpikir seperti Sara. Kita lebih menggunakan logika manusia dan menyepelekan kemahakuasaan Allah. Tetapi sesungguhnya, tidak ada yang mustahil bagi Allah. Penyakit yang sudah divonis dokter tidak mungkin dapat disembuhkan, Tuhan dapat menyembuhkannya. Menurut logika, kalau kita menutup usaha pada hari Sabat, keuntungannya pasti akan berkurang. Tetapi sesungguhnya, Tuhan berkuasa memberkati kita berlipat ganda, bahkan ketika kita tidak bekerja pada hari Sabat.
Mendengar hal ini, apakah kita juga tertawa seperti Sara?
Biarlah kisah mengenai Sara yang tertawa ini, menjadi pengingat bagi kita untuk belajar percaya sepenuhnya kepada Tuhan, walaupun keadaan yang kita lihat, tidaklah seperti yang kita harapkan. Ingatlah, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan! Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
1
Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.
2Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah,
3serta berkata: “Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini.
4Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini;
5biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab mereka: “Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu.”
6Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!”
7Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.
8Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan.
9Lalu kata mereka kepadanya: “Di manakah Sara, isterimu?” Jawabnya: “Di sana, di dalam kemah.”
10Dan firman-Nya: “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
11Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
12Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: “Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?”
13Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: “Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
14Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.”
15Lalu Sara menyangkal, katanya: “Aku tidak tertawa,” sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: “Tidak, memang engkau tertawa!”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
