SAUH BAGI JIWA
Persembahan Perpuluhan
Bacaan Alkitab Harian –
“‘Dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.’ Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya”
Dalam Kejadian pasal 14, Abram memberikan sepersepuluh dari bagian rampasan yang baik kepada Melkisedek, raja Salem, yang merupakan imam Allah yang Mahatinggi. Menurut arti namanya, Melkisedek adalah raja kebenaran dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya (Ibr 7:2-3). Jadi Abram memberikan persembahan perpuluhan kepada Melkisedek yang merupakan Tuhan itu sendiri.
Kita yang sudah menjadi milik Kristus, secara rohani kita merupakan keturunan Abraham (Gal 3:29). Sebagai keturunan Abraham, maka kita juga berhak atas janji Tuhan yang diberikan kepada Abraham. Seperti Abraham, kita pun mau memberikan perpuluhan kepada Tuhan. Seperti namanya, perpuluhan ini adalah persembahan yang kita berikan kepada Tuhan, yang nilainya sebesar sepuluh persen dari penghasilan bersih kita. Dengan demikian, semakin besar penghasilan kita, maka semakin besar pula persembahan perpuluhan yang akan kita berikan kepada Tuhan.
Ada seorang pemuda yang secara rutin memberikan persembahan perpuluhan kepada Tuhan. Suatu saat, ia berpikir untuk tidak memberikan persembahan perpuluhan kepada Tuhan karena ia sedang kesulitan ekonomi. Hari demi hari berlalu seperti biasanya, sampai tiba-tiba ia terkena sakit penyakit pada bulan itu. Sakit penyakit itu sampai membuatnya harus masuk rumah sakit. Uang yang ia keluarkan untuk membayar rumah sakit, malah jauh lebih besar dari uang persembahan perpuluhan yang seharusnya ia berikan kepada Tuhan. Pemuda ini pun sadar, kalau ia sedang ditegur Tuhan karena menahan persembahan perpuluhan pada bulan itu. Ia pun berdoa memohon ampun pada Tuhan. Dan sejak saat itu, ia berkomitmen untuk tidak akan pernah lagi menahan uang persembahan perpuluhan kepada Tuhan.
Demikianlah dalam hidup kita, ada kalanya kondisi ekonomi kita pun sedang tidak baik. Namun, kita mau bertekad untuk tetap memberikan persembahan perpuluhan. Selama Tuhan masih memberikan penghasilan kepada kita, berapapun jumlahnya, kita mau memberikan sepuluh persennya saja untuk dipersembahkan kepada-Nya. Kita masih punya sembilan puluh persen dari penghasilan kita untuk kita pakai. Janganlah kita menjadi serakah dengan menginginkan seratus persen penghasilan kita dan mengambil perpuluhan yang seharusnya menjadi milik Tuhan.
Sepuluh persen dari penghasilan kita, jika dibandingkan dengan seluruh berkat Tuhan atas hidup kita, rasanya tidak akan dapat terbandingkan. Karena itu, bagaimanapun keadaan ekonomi kita, biarlah kita tetap dapat mempersembahkan perpuluhan ini.
Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Pertemuan Abram dengan Melkisedek
17 Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.
18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: ”Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.” Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
21 Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: ”Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu.”
22 Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: ”Aku bersumpah demi Tuhan, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
23 Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasut pun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.
24 Kalau aku, jangan sekali-kali! Hanya apa yang telah dimakan oleh bujang-bujang ini dan juga bagian orang-orang yang pergi bersama-sama dengan aku, yakni Aner, Eskol dan Mamre, biarlah mereka itu mengambil bagiannya masing-masing.”