SAUH BAGI JIWA
Dua Perempuan Pemberani
“Kata Debora: ‘Baik, aku turut! Hanya, engkau tidak akan mendapat kehormatan dalam perjalanan yang engkau lakukan ini, sebab Tuhan akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan’“ (Hakim-hakim 4:9a)
“Kata Debora: ‘Baik, aku turut! Hanya, engkau tidak akan mendapat kehormatan dalam perjalanan yang engkau lakukan ini, sebab Tuhan akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan’“ (Hakim-hakim 4:9a)
Saat duduk di bangku sekolah, kita menerima pelajaran sejarah dan salah satu hal yang dibahas adalah sejarah kemerdekaan Indonesia. Ada begitu banyak orang yang memperjuangkan kemerdekaan negara ini, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Jenderal Sudirman, dan masih banyak lagi. Tidak hanya tokoh laki-laki, ada juga tokoh perempuan yang ikut dalam perjuangan tersebut, seperti Cut Nyak Dhien, Cut Nyak Meutia, Martha Christina Tiahahu, dan lainnya. Melalui keberanian dan pengorbanan, mereka membuktikan bahwa perempuan juga memiliki peran yang vital dalam perjuangan kemerdekaan.
Debora juga merupakan seorang tokoh perempuan yang pemberani. Setelah Ehud mati, orang Israel kembali melakukan kejahatan. Kemudian Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangan Yabin, raja Kanaan. Panglima tentara Yabin adalah Sisera dan dia telah menindas orang Israel dengan keras selama dua puluh tahun. Orang Israel akhirnya menghadap kepada Debora. Debora memerintahkan Barak untuk maju berperang karena Tuhan akan menyerahkan Sisera ke dalam tangannya.
Menghadapi hal ini, Barak tidak langsung siap dan mengiyakan perintah Debora. Ia hanya akan maju jika Debora ikut maju dan jika Debora tidak turut maju, Barak pun tidak maju. Nabiah Debora menyetujui untuk ikut maju, tapi Barak tidak akan mendapatkan kehormatan dalam perjalanan tersebut, karena Tuhan akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan. Siapakah dia?
Dia adalah Yael, orang Keni. Barak dan Debora maju berperang dan dengan pengaturan Tuhan, mereka menewaskan seluruh tentara Sisera. Sisera sendiri berjalan kaki melarikan diri ke kemah Yael. Ketika Sisera tertidur nyenyak, Yael mengambil patok kemah dan palu, lalu melantakkan patok itu masuk ke dalam pelipis Sisera. Dengan begitu, genaplah apa yang dikatakan Debora—Sisera diserahkan ke tangan seorang perempuan.
Barak sebenarnya mempunyai kesempatan untuk menjadi pemimpin yang berani dalam pertempuran melawan Sisera. Tapi karena keraguan dan kepercayaannya yang kurang, ia tidak mengambil tanggung jawab itu. Padahal dalam nubuat Debora, Tuhan telah berkata bahwa Ia akan menyerahkan Sisera ke dalam tangannya. Berbeda dengan Barak, Debora sangat percaya akan perkataan Tuhan dan ia dengan berani maju berperang melawan Sisera. Begitu pula dengan Yael. Ketika dia melihat ada kesempatan untuk mengalahkan Sisera, dia ambil kesempatan itu tanpa ragu.
Kesempatan mungkin tidak akan datang dua kali, terbukti dalam cerita ini. Pernahkah kita diberikan tawaran untuk mengambil sebuah tanggung jawab, terlebih lagi di gereja? Apa reaksi kita—apakah langsung menolaknya? Marilah kita ingat bahwa jika kita menolak, Tuhan bisa memakai orang lain untuk pekerjaan-Nya, sedangkan kita kehilangan kesempatan tersebut. Justru jika kita mendapatkan kesempatan untuk melakukan pekerjaan bagi-Nya, itu merupakan suatu kehormatan bagi kita. Selain itu, percayalah kepada Tuhan bahwa Ia akan memperlengkapi kita ketika kita melakukan suatu pekerjaan untuk-Nya. Apabila masih ada keraguan, bawalah terlebih dahulu dalam doa agar keputusan kita dapat sejalan dengan kehendak-Nya. Tuhan Yesus menyertai kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 18-19 Januari 2025
1. Bacalah renungan “BAWA DAN GUNAKAN PEDANGMU”
2. Di tahun baru ini, bagaimanakah semangat kita dalam membaca Alkitab? Setiap anggota keluarga boleh berbagi.
3. Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita terus bergiat membaca serta melakukan firman-Nya, sehingga dapat terjaga dari serangan si jahat.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.