SAUH BAGI JIWA
Lebih Dari CCTV Biasa
Bacaan Alkitab Harian –
“Lalu turunlah Tuhan untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu”
“Lalu turunlah Tuhan untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu”
Ada kalanya kita harus bepergian dan meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama, entah karena urusan pekerjaan, liburan, atau hal lainnya. Ketika kita berada di luar rumah, terkadang kita merasa cemas dengan keadaan rumah kita, apalagi jika kita mempunyai anak atau hewan peliharaan.
Meskipun ada orang yang ditugaskan untuk merawat mereka selama kita pergi, kita tetap merasa perlu untuk melihat sendiri situasi mereka. Maka, kita pun menggunakan kamera pengawas atau yang sering disebut dengan CCTV. Dengan CCTV, kita bisa mengawasi apakah anak kita terawat dengan baik, apakah ada pencuri yang masuk ke dalam rumah, dan hal-hal lainnya yang terjadi selama kita tidak berada di rumah.
Di sisi lainnya, ketika kita berada di suatu tempat yang memiliki kamera pengawas, pada umumnya kita akan bertindak sewajarnya karena kita tahu bahwa ada seseorang yang sedang mengawasi kita. Bagaimana jika sekarang dikatakan bahwa kita memiliki CCTV yang mengawasi kita 24 jam sehari? Di mana pun kita berada, apa pun yang kita lakukan, semuanya terekam dan diawasi. Inilah pengawasan dari Tuhan.
Penulis Kitab Amsal 15:3 mencatatkan: “Mata Tuhan ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.” Dengan kata lain, Tuhan mengawasi apa yang kita lakukan di mana pun dan kapan pun, baik itu perbuatan baik atau jahat, dilakukan di depan orang banyak ataupun secara tersembunyi.
Sebagai contoh, Tuhan melihat dan mengetahui apa yang Raja Daud lakukan secara rahasia dengan Batsyeba. Raja Daud juga terlibat dalam kasus kematian Uria, suami Batsyeba. Hal ini dipandang jahat oleh Tuhan (2Sam 11:27).
Dalam kitab Kejadian, manusia juga dikatakan berencana untuk mendirikan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit. Mereka juga berencana untuk mencari nama agar tidak terserak ke seluruh bumi. Sikap manusia yang tidak menahan diri untuk menjalankan rencana mereka ini mencerminkan kecongkakan dan keangkuhan. Mereka tidak menghormati Tuhan yang memegang kendali dan kuasa atas hidup mereka. Tuhan yang turun untuk melihat kota dan menara yang didirikan itu mengacaubalaukan bahasa mereka, sehingga mereka terserak ke seluruh bumi dan berhenti mendirikan kota itu. Inilah peristiwa ‘Menara Babel.’
Dari dua contoh peristiwa di atas, kita mengetahui bahwa Tuhan benar-benar mengawasi umat manusia. Bukan saja memperhatikan hal-hal yang kita lakukan, tapi Ia juga menghakimi apakah perbuatan kita benar atau tidak, berkenan atau tidak kepada-Nya.
Maka dari itu, kita harus berhati-hati dalam bersikap dan bertingkah laku. Orang tua kita tidak bisa terus mengawasi perbuatan kita. Guru dan pimpinan kita juga tidak bisa selalu memonitori apa yang kita kerjakan. Tapi mari kita ingat bahwa ada Tuhan yang selalu memperhatikan kita di segala tempat dan di setiap waktu. Terlebih lagi, pengawasan Tuhan lebih dari sekadar CCTV biasa. Tidak hanya diawasi, tapi perbuatan kita juga akan dicatat dan kita harus mempertanggungjawabkannya di hari penghakiman nanti. Kiranya Tuhan senantiasa menyertai kita.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
1
Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
2Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
3Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat.
4Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.”
5Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
6dan Ia berfirman: “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
7Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.”
8Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.
9Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.