SAUH BAGI JIWA
Dibebaskan Dari Kutuk
Bacaan Alkitab Harian –
“TUHAN mencium persembahan Nuh, dan itu menyenangkan Dia. Maka, TUHAN berkata dalam hati-Nya, “Aku tidak akan mengutuk tanah lagi karena kejahatan manusia, meskipun niat hati manusia itu jahat sejak mudanya. Dan, Aku juga tidak akan membinasakan lagi setiap makhluk hidup di atas bumi seperti yang telah Kulakukan”
“TUHAN mencium persembahan Nuh, dan itu menyenangkan Dia. Maka, TUHAN berkata dalam hati-Nya, “Aku tidak akan mengutuk tanah lagi karena kejahatan manusia, meskipun niat hati manusia itu jahat sejak mudanya. Dan, Aku juga tidak akan membinasakan lagi setiap makhluk hidup di atas bumi seperti yang telah Kulakukan”
Peristiwa air bah sudah berlalu dan Nuh beserta keluarganya berhasil diselamatkan; tentu keadaan ini sangat melegakan dan mereka pasti berbahagia. Bagaimana tidak? Setelah lebih kurang satu tahun tinggal dalam bahtera yang pengap, gelap, berdiam bersama banyak sekali binatang serta hidup penuh dengan keterbatasan, baik dalam hal makanan, kelayakan tempat tinggal dan lain-lain.
Tiga ratus tujuh puluh tujuh hari lamanya dalam bahtera dan dari sebagian besar hari-hari di dalamnya dilalui dengan tidak nyaman. Bisa dipastikan perjalanan mereka tidak mudah, tanpa arah dan menakutkan. Walaupun air bah yang begitu dahsyat harus mereka alami, namun demikian anugerah Tuhan tetap baik, akhirnya perjalanan penuh tantangan sudah berakhir.
Bumi sudah kering dan bahtera sudah berlabuh dengan sempurna, maka Tuhan berfirman kepada Nuh, agar mereka semua keluar dari bahtera. Delapan orang diselamatkan Nuh dan keluarganya serta seluruh binatang yang mereka bawa, semua kembali bisa menghirup udara segar dan hidup di alam yang normal. Tentunya mereka semua pasti sangat bahagia atas kasih Tuhan yang begitu besar bagi mereka.
Nuh adalah orang benar yang dalam hidupnya selalu bergaul dengan Tuhan. Tidak heran, saat mereka sekeluarga terselamatkan dari air bah dan keluar dari bahtera, yang pertama kali dilakukannya adalah mendirikan mezbah bagi Tuhan dan mempersembahkan korban bakaran dari segala binatang dan burung yang tidak haram, dipersembahkan di atasnya.
Mungkin ada yang bertanya, mengapa Nuh mempersembahkan korban bakaran? Apakah Nuh diperintah Tuhan? Memang benar, perintah itu tidak tertulis. Tapi beberapa orang berpandangan bahwa karena Nuh adalah orang yang benar, maka tentunya ia memiliki hati nurani yang baik pula. Setelah menerima keselamatan yang dari pada Tuhan, masakan ia tidak bersyukur dan berterima kasih?
Saudaraku, ketika mencium persembahan dari Nuh, Tuhan sangat senang dan akhirnya Dia berjanji tidak akan mengutuk bumi ini lagi. Sebaliknya, Tuhan akan memberkati dengan musim menabur dan menuai yang tiada henti di sepanjang musim (Kej 8:22). Saat ini kita yang sudah menerima anugerah keselamatan atas karya Tuhan Yesus melalui kematian-Nya, tentu sebagai orang yang juga memiliki hati nurani yang baik, maka kita pun akan memberikan persembahan terbaik untuk membalas kasih-Nya yang begitu besar bagi orang percaya.
Tuhan memberkati.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
20 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi Tuhan; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
21 Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah Tuhan dalam hati-Nya: ”Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.”