SAUH BAGI JIWA
Allah Selalu Ingat Dan Memperhatikan
Bacaan Alkitab Harian –
“Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun”
“Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun”
Akibat dosa dan kejahatan manusia, Allah murka dan memutuskan untuk memusnahkan mereka dengan air bah. Allah hanya menyisakan delapan orang, yaitu Nuh dan istrinya, ketiga anaknya beserta istri mereka masing-masing. Dan air bah itu telah memenuhi bumi selama seratus lima puluh hari. Selama hari-hari itu, Nuh dan keluarganya hanya bisa diam di dalam bahtera. Mereka tidak dapat keluar. Tentu ini bukan suatu hal yang mengenakan. Apalagi mereka harus tinggal bersama berbagai binatang.
Bayangkan jika kita harus tinggal terus di dalam rumah dalam waktu yang relatif lama. Tidak boleh keluar. Tidak boleh membuka pintu atau jendela. Tentu kita akan merasa sangat membosankan bukan? Ingat saja kondisi pada waktu virus Covid merajalela. Kita dipaksa untuk sebisa mungkin tidak keluar rumah. Sungguh membosankan! Dan tidak sedikit orang yang menjadi stress karenanya. Padahal walaupun di dalam rumah, kita tidak kekurangan hiburan. Berbeda dengan Nuh dan keluarganya. Mereka harus tetap tinggal di dalam bahtera, tanpa hiburan apapun. Sungguh suatu keadaan yang tidak menyenangkan!
Maka tidak mengherankan bahwa ketika hujan berhenti, Nuh berkali-kali mencoba memeriksa keadaan dengan menggunakan burung gagak dan burung merpati. Dia ingin segera bisa keluar dari bahtera itu dan bisa hidup normal kembali.
Allah tahu dan mengerti perasaan Nuh dan keluarganya. Dan Allah tidak pernah melupakan mereka, sehingga setelah beberapa waktu, Allah membuat air bah itu menjadi surut dan pada akhirnya menjadi kering. Dengan demikian Nuh dan keluarganya bisa keluar dari bahtera.
Ya, Allah kita adalah Allah Yang Pengasih. Dia adalah Allah yang perduli dan memperhatikan kita. Penulis Kitab Yesaya 49:15 menuliskan, “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.”
Ayat tersebut sesungguhnya ditujukan kepada umat Israel, yang akibat dosa, diizinkan Allah mengalami penderitaan. Dalam kesengsaraan yang besar, Israel merasa bahwa Allah telah meninggalkan dan melupakan mereka. Namun, Allah menyatakan bahwa Dia tetap mengingat mereka.
Jika kepada umat Israel yang telah berbuat dosa saja, Allah tetap mengasihi dan mengingat, apalagi kepada Nuh. Seorang yang saleh dan bergaul erat dengan Allah. Tentu Allah tidak akan pernah melupakannya!
Hal yang sama juga berlaku bagi kita. Jika kita senantiasa hidup benar di hadapan Tuhan, kita tidak perlu merasa takut atau kuatir. Yakinlah bahwa Tuhan selalu perduli dan mengingat kita. Betapapun berat dan sukarnya kehidupan yang kita jalani, ketika waktu-Nya tiba, Tuhan akan memberikan kelepasan.
“Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit” (Luk 12:6-7).
Kiranya ayat ini senantiasa mengingatkan kita bahwa kita memiliki Allah yang selalu ingat dan memperhatikan keadaan kita. Sehingga, bagaimana pun keadaan kita saat ini, tidak akan melemahkan kita. Sebaliknya, ini dapat menjadi kekuatan dan penghiburan, sehingga damai sejahtera dan sukacita senantiasa memenuhi hati kita. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Air bah surut
1 Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.
2 Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap di langit dan berhentilah hujan lebat dari langit,
3 dan makin surutlah air itu dari muka bumi. Demikianlah berkurang air itu sesudah seratus lima puluh hari.
4 Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.
5 Sampai bulan yang kesepuluh makin berkuranglah air itu; dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal satu bulan itu, tampaklah puncak-puncak gunung.
6 Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu.
7 Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi.
8 Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi.
9 Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera.
10 Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera;
11 menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.
12 Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya.
13 Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering.
14 Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan itu, bumi telah kering.
15 Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh:
16 ”Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri anak-anakmu;
17 segala binatang yang bersama-sama dengan engkau, segala yang hidup: burung-burung, hewan dan segala binatang melata yang merayap di bumi, suruhlah keluar bersama-sama dengan engkau, supaya semuanya itu berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi.”
18 Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya.
19 Segala binatang liar, segala binatang melata dan segala burung, semuanya yang bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari bahtera itu.