SAUH BAGI JIWA
Taat Dan Beriman Kepada Tuhan
Bacaan Alkitab Harian –
Setiap manusia memiliki salibnya masing-masing. Dalam menghadapi kehidupan yang baik-baik saja, tanpa masalah, mungkin kehidupan beriman tidak akan dipertanyakan. Namun saat salib itu terasa semakin berat dan tidak baik-baik saja, maka kehidupan beriman itu mulai dipertanyakan. Lalu apa yang harus dilakukan? Menyerah? Putus asa? Kalah? Ikut apa yang dikatakan dunia?
Nuh hidup di zaman yang tidak mudah. Dikatakan bahwa pada masa itu kejahatan manusia merajalela. Hati manusia pada zaman itu cenderung berbuat jahat, dengan kata lain berbuat kejahatan pada zaman itu sudah menjadi hal biasa. Mereka tidak lagi peduli dengan Allah, tidak ada lagi rasa hormat dan takut kepada Allah.
Pada tahun 1980-an, tingkat kejahatan tidak setinggi tahun-tahun terakhir ini. Orang tua akan membiarkan anak-anak nya bermain di luar rumah tanpa kecemasan. Namun sekarang ini, anak-anak tidak akan dibiarkan bermain di luar rumah tanpa pengawasan orang tua. Tingkat penculikan dan asusila sudah semakin meroket dibandingkan tahun masa itu.
Namun Nuh tidak terseret dengan arus di sekelilingnya. Nuh tetap hidup sebagai orang yang taat dan beriman di hadapan Allah. Nuh belajar taat akan apa yang diperintahkan oleh Tuhan, dan membangun sebuah bahtera selama beberapa tahun. Walau mungkin setiap hari ia menjadi bahan pembicaraan dan ejekan oleh orang-orang di sekitar nya, namun Nuh tetap taat dan beriman; ia tidak menyerah, ia tidak kalah (Kej 7:5). Ketaatan Nuh, membawa ia dan keluarganya terselamatkan. Saat itu Nih berumur 600 tahun saat air bah melanda bumi ini. Ia dan seisi keluarga nya selamat, berada di dalam bahtera dan dalam perlindungan Allah.
Tuhan Yesus juga memberikan suatu teladan, dimana Tuhan Yesus sebagai Anak Manusia, Ia taat bahkan sampai mati di atas kayu salib. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Filipi menegaskan, “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Flp 2:8).
Taat, percaya dan teguh kepada Tuhan merupakan ciri dari orang yang beriman. Rasul Paulus menasehatkan, agar kita tetap teguh,taat dan beriman, walau apapun yang terjadi, tetaplah tabah dan beriman kepada Tuhan Yesus. Saat Rasul Paulus dalam perjalanan menuju Roma untuk terima hukuman, ia dan orang-orang yang di atas kapal mengalami bahaya dan bencana namun imannya tidak goyah. Ia mengajak mereka untuk tetap percaya, beriman kepada Tuhan Yesus. Walau dalam posisi yang tidak nyaman, Rasul Paulus tetap taat, melakukan tugasnya.
Hari ini, mungkin kita mengalami kepahitan hidup, rasanya hampir mati dan sudah tidak ada kekuatan lagi. Maukah kita meneladani ketaatan dan iman dari Nuh, Tuhan Yesus dan Rasul Paulus, serta orang-orang kudus lainnya, di mana mereka mempunyai salibnya masing-masing. Namun mereka tetap taat dan beriman dalam menjalani hidup di dunia ini, bahkan taat sampai mati. Akan ada mahkota kemenangan yang menanti kita, jangan menyerah dan putus asa. Taat dan beriman kepada Tuhan Yesus. Percaya, pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
5 Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan Tuhan kepadanya.
6 Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi.
7 Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu.
8 Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi,
9 datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.
10 Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
11 Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.
12 Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.