SAUH BAGI JIWA
Memiliki Wajah Yang “Glowing”
“Siapakah seperti orang berhikmat? Dan siapakah yang mengetahui keterangan setiap perkara? Hikmat manusia menjadikan wajahnya bercahaya dan berubahlah kekerasan wajahnya“ (Pengkhotbah 8:1)
“Siapakah seperti orang berhikmat? Dan siapakah yang mengetahui keterangan setiap perkara? Hikmat manusia menjadikan wajahnya bercahaya dan berubahlah kekerasan wajahnya“ (Pengkhotbah 8:1)
Memiliki paras yang cantik atau tampan adalah dambaan setiap individu pada setiap jenjang usia. Mulai dari usia remaja, usia pemuda, setengah baya maupun lanjut usia. Di jaman modern ini, tuntutan penampilan yang menunjang semakin tinggi. Hal ini dapat terlihat dari maraknya bermunculan produk-produk perawatan wajah untuk segala tingkat usia. Ada produk yang dikhususkan untuk kulit wajah remaja, ada produk yang dikhususkan untuk kulit wajah pemuda pemudi yang di usia 20-an, dan ada produk-produk yang dikhususkan untuk kulit wajah yang memasuki masa penuaan. Hadirnya berbagai jenis produk ini tentu untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan penampilan wajah yang tetap menawan pada usia berapa pun. Sehingga pada hari ini bukan suatu hal yang sulit kita dapat menemukan orang-orang pada jenjang usia manapun memiliki wajah yang “glowing.”
Selain menggunakan produk-produk perawatan kecantikan, ternyata Alkitab mencatatkan cara lainnya untuk memperoleh wajah yang bercahaya itu. Penulis Kitab Pengkhotbah 8:1 menuliskan, “Siapakah seperti orang berhikmat? Dan siapakah yang mengetahui keterangan setiap perkara? Hikmat manusia menjadikan wajahnya bercahaya dan berubahlah kekerasan wajahnya.” Disini dituliskan bahwa hikmat manusia menjadikan wajahnya bercahaya. Namun mengapa hikmat dapat berpengaruh kepada wajah bercahaya atau tidak?
Menurut penelitian, penampakan wajah seseorang juga dipengaruhi oleh faktor emosional, apakah dirinya dipenuhi dengan perasaan tertekan, kekhawatiran yang berlebih, ketakutan yang tidak bisa dikendalikan dan keputusasaan. Emosi-emosi seperti ini tanpa disadari ternyata dapat membuat penampakan wajah seseorang tampak tidak segar, tidak ada keceriaan, muram dan tentunya tidak bercahaya. Berbeda dengan orang yang hatinya dipenuhi dengan rasa ketenangan, kedamaian, sukacita dan penuh harapan. Emosi-emosi ini nyatanya berdampak positif juga bagi penampakan wajah orang tersebut. Menjadikan wajahnya tampak segar, ceria dan tentunya nampak cerah bercahaya.
Emosi-emosi yang ada dalam diri seseorang, tidaklah bisa diselesaikan dengan produk-produk perawatan wajah. Di sinilah peran hikmat untuk menyelesaikan emosi-emosi yang tidak bermanfaat ini. Namun tentu bukan sembarang hikmat yang bisa menyelesaikan emosi-emosi negatif ini. Penulis Kitab Amsal 2:6 menuliskan, “Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.” Hikmat dari Tuhan yang dapat menyelesaikan emosi-emosi negatif ini. Hikmat Tuhan yang tertulis dalam Alkitab yang dapat membantu kita menyelesaikan emosi-emosi negatif yang tidak memberikan manfaat apa-apa kepada diri kita.
Hikmat dari Tuhan dapat membantu kita dalam perasaan tertekan yang kita alami. Hikmat dari Tuhan dapat membantu kita dalam kekhawatiran yang begitu menghantui kita. Hikmat dari Tuhan yang dapat membantu mengatasi rasa takut kita. Hikmat dari Tuhan yang dapat membantu kita lepas dari keputusasaan kita. Oleh sebab itu marilah kita cari dan pelajari hikmat Tuhan yang dituliskan dalam Alkitab. Janganlah jauhkan diri kita dari persekutuan dengan saudara-saudari seiman. Janganlah jauhkan diri kita dari hubungan doa kita dengan Tuhan.
Kiranya hikmat dari Tuhan boleh memenuhi diri kita dan menuntun kehidupan kita di dunia ini. Untuk menjalani hidup dengan rasa tenang, sukacita, damai dan penuh pengharapan. Sehingga wajah kita boleh bercahaya sinar kemuliaan dari Tuhan.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 4-5 Januari 2025
- Bacalah renungan “MEMILIKI WAJAH YANG GLOWING”
- Apakah resolusi Anda di tahun 2025 untuk dapat meningkatkan kerohanian yang semakin bersinar bagi Tuhan?
- Berdoalah bersama-sama. Mohonlah hikmat dan kekuatan dari Tuhan sehingga kita dapat menjalani tahun 2025 ini dengan penuh sukacita, damai sejahtera, dan pengharapan.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.