SAUH BAGI JIWA
Persembahan Yang Berkenan
Bacaan Alkitab Harian –
Mengenai persembahan Kain dan Habel, mungkin banyak di antara kita yang merasa heran dan bertanya-tanya: Mengapa persembahan Habel diindahkan Tuhan, sementara persembahan Kain tidak? Padahal mereka berdua telah memenuhi hukum Allah untuk memberikan korban persembahan. Habel adalah seorang peternak, sehingga dia mempersembahkan anak sulung dari kambing dombanya kepada Tuhan. Sedangkan Kain adalah seorang petani. Jadi wajar saja jika dia mempersembahkan hasil dari tanahnya kepada Tuhan. Sampai di sini, kita tidak melihat ada yang salah.
Sebagai manusia, kita memang memiliki banyak keterbatasan. Sering kali, kita tidak dapat mengenal atau menilai orang seutuhnya. Maka, tidak heran jika sering terjadi kesalahpahaman atau salah menilai seseorang. Sebab kita hanya melihat apa yang tampak dari luar. Kita tidak dapat melihat atau memahami hati seseorang. Apalagi di zaman sekarang, ada banyak orang yang bersikap munafik. Lain di mulut, lain di hati.
Namun, Tuhan berbeda. Ia mengenal hati semua anak manusia. Ia mengetahui rahasia hati. Ia mengetahui siapa Kain yang sesungguhnya. Kain bukanlah orang yang baik (1Yoh 3:12). Jauh di dalam hatinya, ada benih-benih dosa, yaitu amarah, rasa benci, dan iri hati. Itu seperti bom waktu yang siap meledak ketika ada yang memicunya. Terbukti ketika melihat persembahannya tidak diindahkan, sedangkan persembahan adiknya diindahkan Tuhan, Kain langsung merasa panas hati. Dia benci dan cemburu pada Habel, sampai tega membunuhnya.
Jadi, bukan tanpa alasan Tuhan menolak persembahan Kain. Tuhan mengenal Kain dengan baik. Sayangnya Kain tidak peka. Dia menganggap asalkan telah memberikan persembahan, itu sudah cukup. Padahal Tuhan lebih menghargai kekudusan dari si pemberi persembahan daripada persembahan itu sendiri.
Kiranya hal ini menjadi peringatan bagi kita. Jangan menganggap bahwa jika kita telah melayani di gereja atau telah memberikan banyak persembahan kepada gereja, Tuhan pasti disenangkan. Belum tentu. Jika hati kita tidak kudus atau tulus dalam melakukannya atau jika kita masih hidup dalam dosa, tidak taat kepada Tuhan, maka sebanyak apa pun persembahan kita, itu tidak berharga di mata Tuhan.
Mungkin orang menilai kita sebagai pelayan yang rajin dan setia atau seorang dermawan gereja. Atau bahkan kita sendiri yang menilai diri kita demikian. Namun, apa artinya jika perbuatan kita itu tidak Tuhan perkenan? Oleh karena itu, sebelum mempersembahkan sesuatu bagi Tuhan, kita harus memeriksa diri terlebih dahulu. Apakah kita telah hidup benar di hadapan Tuhan? Apakah kita melakukannya dengan hati yang tulus, tanpa motivasi dan ambisi pribadi di dalamnya?
Lakukanlah introspeksi diri terus menerus. Dengan demikian, kita berharap kita dapat menjadi seorang yang berkenan kepada Tuhan. Maka, persembahan kita pun akan diindahkan-Nya, sama seperti Dia mengindahkan persembahan Habel. Tuhan Yesus menyertai kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
1
Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN.”
2Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
3Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
4Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
5tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
6Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
7Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”
8Kata Kain kepada Habel, adiknya: “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
