SAUH BAGI JIWA
Kasih Allah Tidak Berubah
Bacaan Alkitab Harian –
“Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil”
“Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil”
Kasih Allah amat besar takkan dapat dilukiskan,
Lebih tinggi dari bintang, lebih dalam dari lautan;
Bri PutraNya ‘tuk menebus umat yang berdosa;
Mendamaikan dengan Allah, ampuni dosanya.
Inilah isi bait pertama salah satu pujian dari Kidung Rohani–sebuah buku kumpulan pujian yang digunakan di Gereja Yesus Sejati, yang berjudul “Kasih Allah.” Kasih Allah kepada manusia tidak akan pernah bisa dilukiskan dengan apa pun karena terlalu besar, hingga langit pun tidak akan cukup untuk memuat semua kasih-Nya. Ia rela mengutus putra tunggal-Nya untuk datang ke dunia, menjadi sama dengan manusia, bahkan untuk mati di atas kayu salib demi menebus dosa umat manusia.
Kasih Allah sudah terlihat dengan jelas sejak masa penciptaan dunia. Allah sudah menciptakan semua hal yang manusia butuhkan dari hari penciptaan yang pertama hingga kelima. Pada hari penciptaan yang keenam, di mana semua kebutuhan manusia sudah tersedia lengkap, barulah Allah menciptakan manusia. Dengan begitu, manusia bisa hidup dengan nyaman di tempat yang sudah Ia sediakan, yaitu taman Eden.
Makanan untuk manusia sudah tersedia dalam jumlah yang sangat banyak dan beragam. Allah hanya melarang manusia untuk makan buah pengetahuan yang baik dan jahat. Namun, karena terpikat dengan buah tersebut, ditambah dengan adanya bujukan Iblis, akhirnya manusia makan buah yang sudah Tuhan larang itu. Alhasil, manusia jatuh ke dalam dosa.
Setelah itu, Allah mengusir mereka dari taman Eden. Dengan mengusir manusia, Allah bukannya bersikap kejam. Allah justru menunjukkan kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia dengan menjauhkan mereka dari pohon kehidupan setelah mereka jatuh ke dalam dosa supaya mereka tidak hidup selamanya di dalam dosa.
Sebelum mengusir manusia dari taman Eden, Allah bahkan membuatkan pakaian dari kulit binatang dan mengenakannya kepada manusia. Bukankah ini menunjukkan kasih Allah yang tidak pernah berubah kepada manusia dari sejak hari penciptaan dunia?
Kasih Allah yang begitu besar kepada manusia tidak pernah berubah sampai detik ini. Ketika kita melakukan dosa dan menjauh dari-Nya, Ia terus bersabar menanti agar kita berbalik kepada-Nya. Tidak jarang Ia harus memberikan hukuman pada kita untuk membuat kita menyadari kesalahan kita dan kembali lagi kepada-Nya.
Kasih Allah tidak pernah berhenti tercurah bagi kita sampai hari ini. Jika kita sedang menjauh dari-Nya, mari kita segera berbalik pada-Nya. Mari kita pergunakan hidup kita untuk memuliakan nama-Nya sehingga kita tidak menyia-nyiakan pengorbanan yang sudah Ia berikan di atas kayu salib untuk menebus dosa kita. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
20
Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
21Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
22Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.”
23Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
24Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.