“Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu”

(Kejadian 3:19)

Kita sering mendengar ungkapan judul di atas diucapkan oleh seorang pendeta saat memimpin upacara pemakaman atau kremasi. Memang, tidak ada seorang pun yang dapat luput dari kematian. Kematian bukan hanya dialami oleh orang yang sudah tua, tapi juga bisa dialami oleh bayi yang masih dalam kandungan, anak kecil, dan juga orang muda. Bukan hanya dialami oleh mereka yang sakit dan berkekurangan, tapi juga bisa dialami oleh mereka yang sehat, sukses, dan kaya raya. Nasib akhir seorang penjahat besar sama dengan nasib akhir seorang yang suka berbuat baik. Semua manusia harus mengalami kematian.

Ini adalah suatu gambaran tentang manusia yang awal mulanya diciptakan oleh Allah. Diambil dari debu tanah yang tidak berarti, dibentuk, serta dihembuskan nafas hidup Allah. Dengan begitu, manusia menjadi hidup, penuh kemuliaan Allah.

Pada mulanya sebelum Adam dan Hawa berbuat dosa, mereka hidup bahagia dalam persekutuan dengan Allah. Namun akibat berbuat dosa, melanggar perintah Allah, walaupun secara jasmani manusia masih hidup, namun rohaninya sudah mengalami kematian. Di akhir hidupnya di dunia ini, ia juga harus mengalami kematian secara jasmani. Tubuh yang tadinya sehat, tampan, cantik akan hancur dan kembali menjadi debu tanah. Bukan hanya itu, tragisnya, kelak pada saat penghakiman Tuhan, ia akan mengalami kebinasaan kekal dalam api neraka. Betapa sia-sia dan malangnya hidup manusia di dunia ini.

Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yesus pada hari ini, karena kasih-Nya yang besar, Ia rela datang ke dalam dunia, mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Bukan karena perbuatan baik, seseorang dapat diselamatkan, tetapi karena rahmat Tuhan. Barangsiapa yang percaya kepada Tuhan Yesus, bertobat dan dibaptis, maka dosanya akan diampuni. Rohani kita yang mati pun akan dibangkitkan menjadi manusia baru. 

Kita memiliki pengharapan, yaitu kelak kita akan diselamatkan dan memperoleh kebahagiaan kekal dalam kerajaan surga. Maka, sebelum kita kembali lagi menjadi debu, mari kita sempurnakan diri kita dari hari ke hari agar kita layak untuk menerima tempat di surga. Jangan sampai ketika Tuhan memanggil kita, ternyata kita belum mempersiapkan diri dengan baik sehingga kita tidak dapat masuk ke tempat terindah tersebut. Tuhan Yesus menyertai kita semua. Haleluya. Amin.