SAUH BAGI JIWA
Dipercaya
“Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas’” (Kejadian 2:16)
“Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas’” (Kejadian 2:16)
Kebebasan merupakan hal yang seringkali diinginkan, bahkan diperjuangkan. Bebas, berarti tidak terikat dan dapat melakukan hal-hal yang diinginkan. Saat anak-anak bertumbuh dewasa, orang tua tidak akan dengan mudah memberikan kebebasan untuk anak-anaknya. Saat berpergian ataupun berteman, tentu setiap orang tua tidak akan begitu saja melepas anak-anaknya. Orang tua akan mempertimbangkan apakah anak mereka mampu untuk memilah mana yang baik dan menjauhkan yang buruk dalam pergaulan mereka. Jika anak sudah dapat dipercaya dan cukup dewasa, maka dengan sendirinya orang tua akan memberikan kebebasan bagi sang anak untuk bebas memilih apa yang ingin mereka lakukan. Namun kebebasan yang diberikan juga tentu memiliki batasan yang bertujuan untuk menjaga dan melindungi sang anak.
Begitu pula dengan Allah, saat manusia di Taman Eden, Allah memberikan kebebasan bagi manusia dan juga memberikan batasan yang tidak boleh dilanggar. “Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati” (Kej 2:17).
Ketika Allah memberikan kepercayaan pada manusia untuk mengusahakan Taman Eden, Adam dan Hawa melakukan pekerjaannya dengan baik. Namun menjaga kepercayaan yang diberikan Allah untuk tetap melakukan semua perintah Tuhan memerlukan ketaatan dan keteguhan. Godaan si ular membuat manusia goyah dan melangkah keluar dari batasan yang ditetapkan oleh Allah.
Saat ini kita anak-anak Allah juga mendapat kebebasan dan kepercayaan dari Allah untuk dapat memilah mana hal yang baik dan mana hal yang buruk. Namun seringkali godaan dunia mengecoh dan membawa kita dalam jerat dosa. Kita memerlukan tuntunan agar dapat terus memegang teguh kepercayaan yang telah diberikan oleh Tuhan.
Hal apa yang dapat menjaga langkah dan perbuatan kita agar tetap berada dalam perlindungan Allah? Senantiasa berkomunikasi dengan Allah dalam doa dan juga mendengar atau membaca firman-Nya, maka kita akan peka pada pimpinan Roh-Nya. Selain itu kita juga dapat lebih mengerti dan memahami apa yang harus dilakukan, sehingga kita dapat melangkah di jalan yang benar dan tetap menjaga kepercayaan yang telah diberikan. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 21-22 Desember 2024
- Bacalah renungan “DIPERCAYA”
- Sebagai anak-anak Allah, bagaimana seharusnya kita merespon “kebebasan” yang Tuhan berikan? Apakah ini berarti kita boleh melakukan apa saja yang kita kehendaki? Setiap anggota keluarga boleh memberikan pendapatnya.
- Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita dapat dengan taat melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.