SAUH BAGI JIWA
Keduanya Menjadi Satu
Bacaan Alkitab Harian –
“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”
“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”
Saat kita mempersiapkan pernikahan, mungkin sebagian besar yang kita pikirkan itu hanya tentang pesta. Dari mempersiapkan gaun, dekorasi, katering, foto, dan lainnya. Tetapi, apakah kita pernah merenungkan arti sesungguhnya dari pernikahan? Apakah itu hanya tentang persoalan pesta?
Kejadian 2:24 menyebutkan, “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging,” dan hal ini mengajarkan bahwa pernikahan adalah bersatunya seorang laki-laki dengan istrinya dan keduanya menjadi satu daging. Untuk dapat bersatu dengan istrinya, seorang laki-laki harus meninggalkan ayah dan ibunya. Ini adalah suatu keadaan di mana seorang laki-laki dituntut untuk mandiri, bertanggung jawab baik secara emosi, keuangan, jasmani, dan rohani.
Suami istri dipersatukan yang artinya suami istri ini melekat, dimana mereka memiliki rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan mereka penolong yang sepadan.
Suami istri bagaikan perangko dan lem, tidak dapat terpisahkan. Namun dengan berbagai macam alasan, manusia mencoba melepaskan perekatan ini sehingga tidak lagi menjadi satu. Sesungguhnya, sejak semula Tuhan Yesus telah mengajarkan bahwa, “apa yang telah dipersatukan oleh Allah, tidak dapat diceraikan manusia” (Mat 19:5-6). Dengan kata lain, pernikahan adalah kesatuan ilahi, dan perceraian tidak diperbolehkan di mata Tuhan.
Ketika seorang laki-laki dipersatukan dengan istrinya di mata Tuhan, mereka bukan lagi masing-masing individu, tetapi mereka adalah satu daging di hadapan Tuhan. Satu daging ini menunjukkan bahwa dua insan bersatu menjadi satu. Walau suami istri berasal dari latar belakang dan budaya yang berbeda, memiliki cara pandang yang berbeda, pendidikan yang berbeda, namun mereka akan menjadi satu dalam pikiran, harapan dan tujuan.
Inilah pernikahan yang dikehendaki oleh Tuhan. Tuhan mengajarkan dan menghendaki suami istri harus saling mengasihi dan menghormati. Inilah lembaga pernikahan yang dibangun oleh Tuhan. Seorang suami tidak akan lengkap tanpa istri, dan menjadi istri berarti menjadi seorang penolong yang sepadan bagi suaminya. Tidak menjadi tinggi atau menjadi rendah, tetapi satu dengan suaminya.
Hargailah pernikahan yang Tuhan telah berikan kepada kita, sebab di mata Tuhan, suami dan istri adalah satu. Begitu juga hubungan kita dengan Kristus. Kita harus menghormati Kristus seperti menghormati suami. Kristus telah mati bagi kita, menyayangi kita, melindungi kita dengan kasih-Nya, dan inilah yang harus dilakukan oleh suami bagi istrinya. Tuhan Yesus memberkati!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
24
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
25Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.