SAUH BAGI JIWA
Semakin Diperbaharui
“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari”
“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari”
Menjelang tahun baru, biasanya kita akan membuat resolusi. Baik anak-anak maupun orang dewasa, kita merasa perlu membuat resolusi untuk mencapai peningkatan diri, baik secara fisik maupun karakter. Misalnya, resolusi untuk menurunkan berat badan, mengelola waktu dengan lebih baik, atau sekadar merasa bahagia. Namun kita dapat dengan cepat melupakan tekad awal ini setelah beberapa saat, yang mengakibatkan resolusi tersebut gagal dan munculnya perasaan kecewa dan tidak puas.
Selama bertahun-tahun, saya juga telah membuat dan melanggar banyak resolusi, tidak hanya dalam hal fisik dan karakter, tapi juga dalam kemajuan pribadi dan pengembangan kerohanian. Saya membuat janji pribadi untuk lebih dekat dengan Yesus, untuk menghabiskan lebih banyak waktu dalam doa dan membaca Alkitab, untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang-orang sekitar, dan lainnya. Ini semua agar saya bisa menjadi “saya” yang lebih baik. Tapi berulang kali saya membuat tekad yang sama dan berakhir frustrasi serta patah semangat dengan kegagalan saya yang memalukan. Bagaimana caranya agar seorang Kristen dapat tetap bersemangat dalam iman kerohaniannya?
Paulus mengingatkan agar kita “tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.” Setelah membaca ayat ini, saya berpikir bahwa kita harus memandang setiap hari sebagai ‘tahun baru’ dengan membuat resolusi harian! Artinya, untuk setiap hari baru yang kita miliki, kita perlu terus-menerus membuat tekad pribadi kepada diri sendiri untuk kemajuan rohani.
Jika kita membuat resolusi harian untuk menumbuhkan iman kita, seiring berjalannya waktu, kita akan “mengarahkan diri kepada apa yang di hadapan [kita]” (Fil 3:13). Kita dapat mencapainya dengan lebih mudah jika kita “menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”
Selain itu, “marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah” (Ibr 12:1-2). Hanya dengan begitu, visi baru kita tentang masa depan dapat terbentang di depan mata kita, karena kita telah membuat tekad harian kepada diri kita sendiri untuk melangkah lebih dekat kepada Tuhan.
Agar tidak mudah menyerah dan kecewa, kita bisa memulainya dari hal-hal kecil. Misalnya, luangkanlah waktu lima menit ekstra untuk berdoa, datang ke gereja sedikit lebih awal, menanyakan kabar orang tua, atau bahkan memungut sampah di gereja. Setelah tingkat awal ini dapat terlewati, naikkan satu tingkat lagi. Dengan begitu, kita akan tersadar bahwa kita telah menaiki tangga iman dan menjadi selangkah lebih dekat dengan tujuan kita yaitu masa depan bersama Tuhan.
Ketika Tuhan melihat ketulusan hati kita untuk maju dalam iman, untuk mencari kerajaan-Nya, dan untuk mengubah karakter kita menjadi lebih baik, Dia pasti akan menambahkan kekuatan kepada kita. Jadikanlah setiap hari sebagai potensi untuk menjadi “saya” yang lebih baik!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 7-8 Des 2024
1. Bacalah renungan “SEMAKIN DIPERBAHARUI”
2. Pikirkanlah sebuah resolusi yang akan kita lakukan mulai awal tahun depan, agar kerohanian kita bisa semakin baik lagi.
3. Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita semua bisa melakukannya secara konsisten.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.