SAUH BAGI JIWA
Tunjukkan Salahnya
Bacaan Alkitab Harian –
“Jawab Yesus kepadanya: ‘Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?’”
“Jawab Yesus kepadanya: ‘Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?’”
“Jika saya memang salah, tunjukkan di mana salahnya.” Perkataan ini seringkali diajukan oleh seorang tersangka yang dicurigai telah melakukan suatu tindak kriminal. Argumen demikian biasanya adalah upaya pembelaan diri si tersangka, yaitu dengan mempertanyakan dasar dari tuduhan yang diberikan kepadanya.
Tuduhan harus disertai bukti dan alasan yang kuat sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Namun, ketika suatu tuduhan tidak disertai bukti yang kuat dan hanya diberikan secara sembarangan, hal ini akan berakibat fatal karena bisa menyebabkan orang yang tidak bersalah menerima hukuman yang tidak sepantasnya.
Hal inilah yang dialami oleh Tuhan Yesus hingga akhirnya Ia disalibkan. Dalam Injil Yohanes 18:19-21, Rasul Yohanes menuliskan, “Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya: ‘Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan.’”
Dalam peristiwa ini Tuhan Yesus dihadapkan kepada imam besar dan diinterogasi di hadapan orang banyak. Interogasi ini bukanlah untuk mencari kebenaran dari kasus yang dituduhkan kepada Tuhan Yesus, namun untuk mencari-cari kesalahan-Nya.
Ketika dipertanyakan mengenai murid-muridNya dan ajaran-Nya, Tuhan Yesus menjawab dengan lugas. Ia mengajar di tempat umum di mana banyak orang dapat mendengar, bukan di tempat tersembunyi seolah-olah menyampaikan ajaran rahasia yang dilarang oleh pemerintah. Dengan demikian, pertanyaan yang diajukan oleh imam besar adalah pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Imam besar sebenarnya tahu dan banyak orang bisa bersaksi tentang apa yang Tuhan Yesus ajarkan selama ini.
Respons Tuhan Yesus kepada imam besar justru diganjar dengan tamparan dari salah seorang penjaga di tempat itu. Setelah tamparan itu, Tuhan Yesus mempertanyakan perbuatan penjaga itu. Ia berkata bahwa jika perkataan-Nya itu salah maka tunjukkan di mana letak kesalahannya.
Dari peristiwa ini kita melihat bahwa baik imam besar maupun penjaga yang menampar Tuhan Yesus sebenarnya tidak memiliki alasan atau bukti yang kuat untuk memperlakukan Tuhan Yesus seperti itu. Namun, mereka tetap memperlakukan Tuhan Yesus dengan buruk.
Sebagai orang percaya janganlah kita sembarangan menuduh orang lain tanpa bukti dan alasan yang kuat. Kalau pun kita menyatakan kesalahan seseorang, kiranya kita melakukannya dengan hati yang penuh kasih dan maksud agar orang tersebut dapat memperbaiki kesalahannya dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
15 Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar,
16 tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk.
17 Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus: ”Bukankah engkau juga murid orang itu?” Jawab Petrus: ”Bukan!”
18 Sementara itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Juga Petrus berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka.
19 Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya.
20 Jawab Yesus kepadanya: ”Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi.
21 Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan.”
22Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata: ”Begitukah jawab-Mu kepada Imam Besar?”
23 Jawab Yesus kepadanya: ”Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?”
24 Maka Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Besar itu.
25 Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya: ”Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?”
26 Ia menyangkalnya, katanya: ”Bukan.” Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: ”Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?”
27 Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam.