“Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku”

(Yohanes 17:20-21)

Ada sebuah lagu rohani yang syairnya menceritakan tentang doa seorang ibu. Liriknya menuliskan bahwa di dalam doa tersebut, ibu ini mengingat dan menyebutkan nama anaknya.

Tuhan Yesus pun senantiasa mengingat murid-muridNya. Ia mengetahui bahwa waktu-Nya sudah dekat. Ia berdoa bagi murid-muridNya dan semua orang yang percaya kepada-Nya agar mereka menjadi satu, sama seperti Ia dan Bapa yang juga adalah satu (Yoh 17:21-22). Dengan kata lain, kesatuan di antara orang-orang percaya memberikan kesaksian bahwa Yesus di dalam Bapa dan Bapa di dalam Yesus. Kesatuan ini akan memberikan kesaksian kepada dunia bahwa Bapalah yang mengutus Yesus.

Sebagai murid-murid Tuhan, kita harus kuat dan bersatu di dalam kasih sehingga kita menjadi saksi Allah di dunia ini. Bagaimana kita mewujudkan kesatuan di dalam kasih ini dalam kehidupan sehari-hari?

Terkadang, kita suka berselisih dengan saudara-saudari kita, bahkan sampai ada kebencian dan perpecahan di antara kita. Ini bukanlah hal yang dikehendaki oleh Tuhan. Tuhan Yesus menghendaki agar kita menjadi satu di dalam Kristus. Jika tidak ada kesatuan di dalam kasih, bagaimana mungkin kita dapat menunjukkan kasih Tuhan kepada dunia ini?

Tuhan Yesus ingin agar dunia mengenal Bapa yang telah mengutus-Nya dan mengasihi orang-orang percaya seperti Ia mengasihi Yesus (Yoh 17:23). Marilah kita hidup rukun dan tidak membeda-bedakan sesama atas dasar golongan, kekayaan dan sebagainya. Inilah yang dikehendaki Allah agar kita menjadi satu di dalam Dia.