SAUH BAGI JIWA
Meneguhkan Panggilan dan Pilihan Tuhan
“Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung“ (2 Petrus 1:10)
“Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung“ (2 Petrus 1:10)
Oleh anugerah Allah, kita telah mengenal-Nya. Kita percaya kepada Allah dan dibaptis dalam nama-Nya. Tuhan telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib untuk menjadi anak-anak-Nya. Ia juga telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kita boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi serta luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Pilihan dan panggilan Tuhan atas kita tidak terhenti hanya pada saat kita beriman kepada Tuhan dan menerima baptisan. Tetapi seperti yang dikatakan oleh Rasul Petrus, kita harus berusaha agar panggilan dan pilihan Tuhan itu semakin teguh. Maka, dalam suratnya, Rasul Petrus mendorong agar kita berusaha keras untuk menambahkan kebajikan kepada iman kita.
Setelah kita percaya kepada Tuhan, kita harus mengamalkan iman tersebut dalam perbuatan (Yak 2:17). Kita harus meneladani Tuhan Yesus yang banyak berbuat baik. Dengan begitu, kita bukan hanya telah menaati perintah Tuhan, melainkan kita juga berharap dapat memenangkan orang bagi Kristus melalui perbuatan kita.
Namun, kita memerlukan hikmat untuk berbuat baik, karena terkadang perbuatan baik justru dapat menjerumuskan orang atau memberikan dampak yang negatif. Misalnya, jika kita terlalu sering memberi uang kepada orang miskin, mungkin orang tersebut akan menjadi hanya bergantung pada orang lain dan menjadi malas. Selain itu, kita juga perlu berhati-hati, karena hikmat dan pengetahuan yang banyak dapat membuat seseorang menjadi sombong. Maka, kita memerlukan penguasaan diri.
Kehidupan orang percaya tidak terlepas dari ujian. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk senantiasa bertekun dalam iman (Rm 5:4). Ketika kita dapat bersabar dalam menanggung segala sesuatu, maka kita akan menjadi seorang yang tahan uji. Pengharapan akan hidup kekal bersama Yesus membuat kita dapat bertekun dan tahan uji.
Hal selanjutnya yang harus kita lakukan adalah menjadi seorang yang saleh, yaitu orang yang senantiasa hidup taat, takut, dan hormat kepada Tuhan. Catatan penting untuk diri kita adalah kita perlu melakukan perintah Tuhan dan hidup menurut kehendak-Nya seumur hidup kita. Setelah memiliki kehidupan yang saleh, maka kita tentu akan menjadi serupa dengan Yesus. Karena Yesus adalah kasih, kita pun harus mengasihi semua orang, terlebih lagi kepada saudara kita seiman.
Apabila kita telah menerapkan semua hal tersebut dalam kehidupan kita, maka kita benar-benar telah memenuhi panggilan dan pilihan Tuhan. Rasul Petrus menuliskan, “Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2Pet 1:11). Jadi, hargailah panggilan dan pilihan Tuhan atas diri kita, karena tidak semua orang mendapatkan hak istimewa tersebut. Jangan membuat panggilan dan pilihan Tuhan menjadi sia-sia. Mohonlah kepada Tuhan agar kita dapat meneguhkan panggilan dan pilihan-Nya atas kita.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 9-10 November 2024
- Bacalah renungan “MENEGUHKAN PANGGILAN DAN PILIHAN TUHAN”
- Dari renungan ini, temukanlah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk semakin meneguhkan iman kita. Setiap anggota keluarga dapat bergiliran menyebutkannya.
- Berdoalah bersama-sama. Mohon Roh Kudus membantu kita untuk bisa melakukannya.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.