SAUH BAGI JIWA
Pelayan yang Berguna
“Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku“ (1 Timotius 1:12)
“Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku“ (1 Timotius 1:12)
Dalton Shaffer bekerja di gerai pizza milik pamannya, yaitu Steve’s Pizza di Amerika Serikat selamadua tahun. Suatu hari di bulan Oktober 2018, ia menerima pesanan pizza dari seorang pelanggan. Rumah pelanggan ini berjarak 805 km dari tempatnya bekerja. Ia tetap mengantarkan pesanan ini. Ia berangkat dari pukul 10 malam dan sampai di tempat tujuan pada pukul 2.30 pagi. Hal itu ia lakukan demi pelanggannya yang mengidap kanker, agar dapat melahap pizza favoritnya. Padahal Steve’s Pizza tak menerima layanan pesan antar.
Dari kisah ini kita dapat melihat karakter baik dari Dalton Shaffer. Ia melakukan tugasnya sebagai pelayan yang berguna untuk menolong pelanggannya. Hari ini apakah kita mau dan dapat menjadi pelayan yang berguna?
Rasul Paulus mengajarkan kepada Timotius agar dapat menjadi pelayan yang berguna bagi Tuhan.Agar dapat menjadi pelayan yang berguna bagi Tuhan, kita membutuhkan kekuatan dari Tuhan. Pada ayat di atas, Rasul Paulus menyebutkan dari mana kekuatannya berasal, yaitu dari Kristus Yesus, Tuhan kita.
Rasul Paulus memiliki latar belakang yang tidak biasa. Ia merupakan warga negara Roma, seorang siswa yang cerdas dan menonjol. Ia mempunyai posisi di dalam masyarakat. Tapi saat membicarakan pekerjaannya, ia tahu semua kekuatan yang ia dapatkan bukanlah dari apa yang sudah diperolehnya, melainkan semuanya dari Tuhan.
Saat kita berpartisipasi dalam pelayanan, bukan hanya dibutuhkan tekad, kerelaan untuk berkorban, dan talenta, tapi juga kekuatan. Manusia memiliki keterbatasan, maka dari itu hendaknya kita selalu bersandar kepada Roh Kudus, sehingga kita semakin kuat dan dikuatkan di dalam pelayanan.
Rasul Paulus juga mengatakan “…karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku.” Rasul Paulus tidak mengatakan bahwa di dalam pelayanan dibutuhkan orang yang pintar, berpengetahuan luas, pandai menghasilkan uang, punya karunia khusus atau talenta hebat. Tapi yang dikatakan di dalam firman Tuhan adalah, “Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai” (1 Kor 4:1-2).
Kita perlu menyadari posisi dan status kita di dalam gereja, apakah pelayan atau tuan? Jika kita sadar akan status dan posisi kita, barulah kita dapat menjalankan tanggung jawab dan pelayanan kita dengan baik. Janganlah menjadi arogan dan bertindak sebagai seorang tuan–hanya mau melakukan apa yang disukai. Seorang pelayan tidak melakukan apa yang ia sukai, tapi melakukan yang terbaik.
Rasul Paulus sadar akan posisi dan statusnya. Ia juga tahu ke mana arah tujuan hidupnya, yaitu melayani Tuhan sampai akhir sehingga Tuhan memberikannya kekuatan. Jika saat ini kita sadar danmelihat dengan jelas mengenai status kita, tahu dari mana kekuatan yang kita peroleh dan ke manakah arah tujuan hidup kita, maka kita akan dapat menjadi seperti Rasul Paulus. Hidup kita akanmenjadi semakin kuat dan memuliakan Tuhan Yesus Kristus.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 2-3 November 2024
- Bacalah renungan “PELAYAN YANG BERGUNA”
- Apa yang dapat kita lakukan dalam gereja, sehingga diri kita dapat menjadi pelayan yang berguna? Setiap anggota keluarga dapat memberikan pendapatnya.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.