SAUH BAGI JIWA
Pergunakanlah Waktu Yang Ada
Pada tahun 2023, ada terjadi sebuah musibah yang dialami negara Turki dan Suriah, dimana gempa besar dengan kekuatan 7,8 magnitudo telah mengguncang negara itu. Korban tewas mencapai puluhan ribu dan ada banyak orang yang luka-luka serta dinyatakan hilang. Tidak ada seorang pun yang dapat memprediksi hal ini dan kita menyadari bahwa keadaan dapat berubah dalam sekejap. Tentu banyak orang turut prihatin dan berduka atas musibah ini. Namun, yang tidak kalah penting adalah kiranya kita dapat mengambil makna dari peristiwa ini.
Alkitab telah menuliskan bahwa berbagai malapetaka akan terjadi menjelang kedatangan Yesus yang kedua. Sekarang kita dapat melihat bahwa tanda-tanda itu telah semakin nyata. Melalui berbagai peristiwa, Tuhan telah menunjukkan kepada kita bahwa satu per satu nubuat-Nya telah tergenapi. Tuhan juga berulang kali mengingatkan agar kita senantiasa berdoa dan berjaga-jaga, sebab kedatangan-Nya akan seperti pencuri di waktu malam. Maka, kita harus siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk kematian.
Pemberitahuan tentang kedatangan Tuhan ini sudah ada sejak lama dan sampai sekarang belum terjadi. Karena ini, banyak orang menjadi lengah. Bahkan mungkin ada orang yang menjadi acuh tak acuh dan tidak memedulikannya lagi. Tetapi bagi kita orang percaya, kita tahu bahwa firman Tuhan pasti akan digenapi.
Rasul Paulus berkata dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, “Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri” (1 Kor 7:29). Maksudnya adalah waktu yang singkat ini jangan kita gunakan hanya untuk mengurus perkara-perkara dunia, tapi kita harus lebih berfokus pada perkara rohani. Jadikan Tuhan sebagai fokus hidup kita. Gunakan waktu yang masih ada ini dengan lebih mendekat kepada Tuhan agar kita dapat lebih mengerti kehendak-Nya. Setiap hari kita harus berusaha untuk bertumbuh secara rohani dan semakin menyerupai Yesus. Dengan demikian, kita akan memiliki kepastian akan keselamatan (2 Tim 4:7-8).
Ketika kita telah memiliki kepastian akan keselamatan ini, maka apa pun yang akan terjadi–kapan pun Tuhan memanggil, kita telah siap. Sebab, kita telah mencapai tujuan iman kita, yaitu keselamatan jiwa.
Sesungguhnya saat ini adalah masa kritis. Bersyukurlah jika kita masih beroleh kesempatan untuk memperbaiki diri. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Maka dari itu, pergunakanlah waktu yang ada sebaik mungkin. Jangan bosan mendengar nasihat dan peringatan Tuhan serta jangan keraskan hati kita seperti orang Israel.
Sambil menantikan kedatangan Tuhan, marilah kita berusaha agar kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan sebagai kesempatan bagi kita untuk beroleh selamat. Tuhan menyertai kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Sharing Mezbah Keluarga
26-27 Oktober 2024
1. Bacalah renungan “MENGERASKAN HATI”
2. Bagi Anda, untuk menerima nasihat itu rasanya mudah atau sulit? Bagikan pengalaman Anda.
3. Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita dapat dengan rendah hati menerima nasihat Firman Tuhan.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.