SAUH BAGI JIWA
Melihat Melampaui Masalah
“Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita”
“Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita”
Selama berada di dunia, kita pasti akan mengalami masalah. Adanya masalah dan penderitaan merupakan hal yang tidak dapat dihindari (Pkh 5:16). Jika demikian, maka sikap dan respon kita terhadap masalah-lah yang akan menentukan kebahagiaan kita. Jika kita selalu menanggapi masalah secara negatif, tentu kita akan merasa lemah, tidak berdaya, khawatir, takut, bahkan kecewa dan putus asa. Namun, jika kita dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, maka masalah tidak akan menjadi terlalu membebani kita. Dengan begitu, kita dapat menjalani kehidupan ini dengan lebih baik.
Setiap kali menghadapi masalah, satu hal yang harus kita ingat adalah bahwa tidak ada suatu hal pun yang terjadi secara kebetulan. Segala hal yang terjadi atas diri kita terjadi atas seizin dan sepengetahuan Tuhan. Dia mengizinkan semua itu terjadi untuk melatih dan untuk membentuk kita menjadi seorang yang tangguh serta kuat untuk menghadapi segala tantangan. Melalui masalah, Dia juga ingin menguji iman dan kesetiaan kita kepada-Nya.
Kita harus yakin dan percaya bahwa jika kita senantiasa hidup menurut firman dan kebenaran-Nya, Tuhan pasti akan berada di pihak kita. Tentunya, Dia akan memelihara kita, memberikan kita kemampuan untuk menghadapi segala perkara. Selain itu, Tuhan juga akan memulihkan keadaan kita pada waktu yang ditentukan-Nya. Rasul Petrus juga mengatakan bahwa Tuhan akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kita setelah kita menderita (1Ptr 5:10). Dalam hal ini, kita dapat melihat dan belajar dari Ayub. Setelah Ayub mengalami kesusahan dan penderitaan selama beberapa waktu, pada akhirnya Allah memulihkan dia dan bahkan memberkatinya dengan berlimpah.
Di atas semua itu, kita harus tahu bahwa seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus, kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan. Ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Sebab ketika orang benar menderita dan menghadapi masalah, ia akan bertekun dan lebih bersandar kepada Tuhan. Jika ia dapat bertahan dan bersabar, itu berarti ia telah tahan uji. Orang-orang yang telah lulus dari ujian iman boleh berharap untuk memperoleh hadiah dari Tuhan, yaitu kemuliaan kekal. Inilah pengharapan yang seharusnya membuat kita tetap teguh berdiri dalam pencobaan.
Kiranya setiap orang percaya yang sedang menghadapi masalah dan menderita dapat berpikir demikian. Ini dilakukan agar kita dapat menang atas segala masalah dan tidak jatuh ke dalam pencobaan. Tuhan menyertai kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 19-20 Oktober 2024
1. Bacalah renungan “MELIHAT MELAMPAUI MASALAH”
2. Pikirkanlah contoh dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana permasalahan yang kita hadapi dapat membentuk kita lebih baik lagi.
3. Tanyakan kepada anggota keluarga, adakah permasalahan yang sedang dihadapi. Doakanlah dan mohon Tuhan Yesus membantu.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.