SAUH BAGI JIWA
Belajar Percaya
Bacaan Alkitab Harian –
“Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya”
“Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya”
Pada suatu malam, hujan badai datang menghantam kediaman seorang anak kecil, yang berada di lantai delapan sebuah apartemen. Dari jendela, ia dapat mendengar jelas suara hujan yang disertai dengan petir dan kilat yang menyambar-nyambar. Anak kecil itu begitu ketakutan, sehingga ia berlari ke dalam kamar orang tuanya meminta pertolongan. Begitu masuk, ia langsung memeluk kedua orang tuanya sambil menangis. Kedua orang tuanya pun segera menenangkan anaknya yang masih kecil itu, sehingga dia pun menjadi tenang dan akhirnya tertidur di dalam pelukannya.
Ketika seorang anak kecil merasa ketakutan dengan keadaan di sekelilingnya, hal pertama yang terlintas di benaknya adalah mencari pertolongan kepada orang tuanya. Anak kecil itu percaya kalau orang tuanya dapat memberikan rasa tenang di tengah rasa takut yang ia alami.
Hal inilah yang dilakukan oleh Maria dan Marta, ketika mereka mengirimkan kabar kepada Tuhan Yesus bahwa Lazarus sedang sakit. Mereka berharap Tuhan Yesus dapat segera datang ke tempat mereka, sehingga Lazarus dapat disembuhkan. Namun ternyata, apa yang dilakukan Tuhan Yesus sungguh di luar dugaan. Ia tidak bergegas menemui Lazarus. Sebaliknya, Ia dengan sengaja tinggal dua hari lagi di tempat Ia berada. Setelah itu, barulah Ia dan murid-murid-Nya pergi ke tempat Lazarus.
Dalam perjalanan iman kita, tidak jarang kita pun bersikap seperti Maria dan Marta. Di dalam doa-doa kita, tidak jarang kita memohon Tuhan untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi. Kita berharap Tuhan segera menjawab doa kita dan melakukan sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Namun, kita perlu ingat bahwa cara berpikir Tuhan tidak sama dengan manusia. Terkadang Tuhan tidak memberikan jawaban sesuai dengan apa yang kita harapkan. Hal ini bukan karena Ia tidak mengasihi kita, tetapi karena Ia tahu apa yang terbaik untuk hidup kita.
Oleh karena itu, Ia bisa menjawab permohonan kita dengan cara yang bahkan berkebalikan dari apa yang kita harapkan. Yang perlu kita lakukan hanyalah percaya bahwa Tuhan akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Ingatlah bahwa sebagai manusia, kita tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir (Pkh 3:11).
Sama seperti anak kecil yang percaya sepenuhnya kepada kedua orang tuanya, kita juga mau percaya sepenuhnya kepada Bapa kita di surga. Karena Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
1
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta.
2Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.
3Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.”
4Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.”
5Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
6Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;
7tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Mari kita kembali lagi ke Yudea.”
8Murid-murid itu berkata kepada-Nya: “Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?”
9Jawab Yesus: “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini.
10Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.”
11Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: “Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya.”
12Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: “Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.”
13Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.
14Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: “Lazarus sudah mati;
15tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya.”
16Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.”