SAUH BAGI JIWA
Mukjizat Terjadi Karena Iman dan Ketaatan
Bacaan Alkitab Harian –
“Dan berkata kepadanya: ‘Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.’ Siloam artinya: ‘Yang diutus.’ Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek” (Yohanes 9:7)
“Dan berkata kepadanya: ‘Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.’ Siloam artinya: ‘Yang diutus.’ Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek” (Yohanes 9:7)
Suatu hari, Yesus melihat seorang yang buta sejak lahir. Ketika melihatnya, Yesus tergerak untuk menyembuhkannya. Lalu Yesus meludah ke tanah, mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, dan mengoleskannya pada mata orang buta itu. Setelah itu Yesus menyuruhnya untuk membasuh diri di kolam Siloam. Tanpa menunda-nunda, orang buta itu segera melakukan seperti yang diperintahkan Yesus. Dia membasuh dirinya di kolam Siloam dan mukjizat pun terjadi: matanya bisa melihat lagi!
Ketika merenungkan kisah ini, kita melihat bahwa sesungguhnya orang buta ini memiliki iman kepada Yesus. Dia tidak menjadi marah ketika Yesus mengoleskan tanah yang telah bercampur ludah itu ke matanya. Selain itu, dia juga tidak membantah ketika Yesus menyuruhnya untuk membasuh diri di di kolam Siloam. Sebaliknya, dia taat dan segera melakukannya.
Kita tidak tahu seberapa banyak kisah tentang Yesus yang pernah didengar oleh orang buta ini. Tapi yang jelas, orang buta itu mau percaya kepada perkataan Yesus dan taat pada perintah-Nya. Dia tidak berlaku seperti Naaman, yang meremehkan perkataan Elisa untuk mandi di sungai Yordan, agar penyakit kustanya bisa sembuh.
Iman dan ketaatan inilah yang membuat orang buta ini mendapat kesembuhan. Seperti yang tercatat dalam Injil Matius 17:20, Tuhan Yesus pun berkata, “Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
Jadi, iman itu begitu pentingnya. Asalkan kita percaya, hal yang terlihat mustahil pun bisa terjadi. Selain iman, ketaatan juga tidak kalah pentingnya. Penulis Kitab Amsal 13:13 menyampaikan, “Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.”
Dalam bacaan hari ini, orang ini telah buta sejak lahir dan ketika bertemu Yesus dia telah dewasa. Jadi, dia telah begitu lama mengalami kebutaan. Siapa yang menyangka orang yang buta sejak lahir dapat melihat kembali. Kedatangan Yesus membawa perubahan besar dalam hidupnya. Semua ini karena dia percaya pada perkataan Yesus dan taat melakukan apa yang diperintahkan-Nya.
Hari ini, seberapa besar kepercayaan kita dan ketaatan kita kepada Tuhan Yesus? Terkadang kita lebih menggunakan logika manusia ketimbang rasa percaya kita kepada Tuhan. Kita lebih percaya pada perhitungan matematika manusia dibanding iman kita kepada Tuhan. Sesungguhnya matematika Tuhan dapat berbeda dengan perhitungan manusia. Seperti lima roti dan dua ikan dapat memberi makan lebih dari lima ribu orang.
Karena itu, hari ini mari kita meneladani orang buta yang percaya dan taat pada perkataan Yesus. Perkuat iman kepercayaan kita kepada-Nya dan berusahalah untuk selalu taat kepada-Nya dalam segala hal. Kiranya kita pun dapat mengalami dan merasakan sendiri kuasa Tuhan, seperti yang dialami orang buta tersebut. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi
7 dan berkata kepadanya: “Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.” Siloam artinya: “Yang diutus.” Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.
8 Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: “Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?”
9 Ada yang berkata: “Benar, dialah ini.” Ada pula yang berkata: “Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang itu sendiri berkata: “Benar, akulah itu.”
10 Kata mereka kepadanya: “Bagaimana matamu menjadi melek?”
11 Jawabnya: “Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat.”
12 Lalu mereka berkata kepadanya: “Di manakah Dia?” Jawabnya: “Aku tidak tahu.”
13 Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi.
14 Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.
15 Karena itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: “Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat.”
16 Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: “Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata: “Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?” Maka timbullah pertentangan di antara mereka.
17 Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: “Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?” Jawabnya: “Ia adalah seorang nabi.”
18 Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru dapat melihat lagi, sampai mereka memanggil orang tuanya
19 dan bertanya kepada mereka: “Inikah anakmu, yang kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?”
20 Jawab orang tua itu: “Yang kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta,
21 tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri.”
22 Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.
23 Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: “Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri.”