SAUH BAGI JIWA
Kebebasan Sejati
Bacaan Alkitab Harian –
“Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: ‘Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu’” (Yohanes 8:31-32)
“Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: ‘Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu’” (Yohanes 8:31-32)
Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia ingin bebas. Banyak orang ingin memiliki kemerdekaan finansial atau kebebasan dari beban emosional yang muncul dari berbagai tekanan yang dialami dalam hidup. Untuk itu, manusia berusaha untuk menemukan kedamaian dan kepuasan hidup dengan berbagai cara. Namun, apakah semua itu bisa membawa kita pada kemerdekaan atau kebebasan sejati? Hanya jika kita hidup setia di dalam kebenaran-Nya dan sesuai dengan ajaran Kristus, kita bisa memperoleh kedamaian dan kebebasan yang tidak tergantung pada kondisi apa pun. Kebebasan sejati adalah hasil yang kita rasakan dari hubungan pribadi yang erat dengan Kristus.
Dalam Injil Yohanes 8:31-32 dikatakan: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Perkataan ini merupakan bagian dari percakapan Tuhan Yesus dan beberapa orang Yahudi yang telah percaya kepada-Nya. Mereka menerima ajaran-Nya dan mulai mengikuti Tuhan sebagai murid. Namun, Yesus melihat bahwa iman mereka belum matang. Oleh karena itu, Dia menekankan pentingnya tetap berada dalam firman-Nya. Yesus menyatakan bahwa hanya dengan tetap tinggal dalam ajaran dan kebenaran-Nya, seseorang akan benar-benar menjadi murid-Nya dan mengenal kebenaran-Nya yang memerdekakan.
Kebebasan sejati tidak dapat ditemukan dari pemenuhan keinginan duniawi atau kebebasan dari keterbatasan fisik kita. Kebebasan sejati itu hanya dapat dicapai ketika hidup kita terus berada di dalam kebenaran Kristus dan menaati ajaran-Nya. Ini bukan hanya kemerdekaan dari dosa, tetapi juga kebebasan dari belenggu pikiran dan hati yang terbebani oleh kehidupan dunia.
Mendapatkan kebebasan sejati dalam Kristus tidaklah mudah. Di dalam hidup, kita menemui berbagai godaan dan tantangan yang bisa merintangi kita agar tetap setia di dalam ajaran Kristus. Ketika kita dihadapkan pada situasi sulit, marilah kita terus berkomitmen untuk tetap setia kepada-Nya, senantiasa berdoa untuk memperoleh kekuatan, hikmat dan ketenangan dalam menghadapi masalah (Flp 4:6-7). Bahkan, Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius juga mengajarkan bahwa sebagai pengikut Kristus, kita juga harus bertekun dalam ajaran Kristus dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (2Tim 3:16-17).
Hanya dengan bertahan di dalam ajaran Kristus, barulah kita akan menemukan kebenaran yang menuntun pada kebebasan sejati. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
31Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: ”Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
32dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
33 Jawab mereka: ”Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?”
34Kata Yesus kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
35Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.
36Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.”
Keturunan Abraham yang tidak berasal dari Allah
37”Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
38Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu.”
39Jawab mereka kepada-Nya: ”Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka: ”Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
40Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
41Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka: ”Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.”
42Kata Yesus kepada mereka: ”Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
43Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.
44Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
45Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku.
46Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?
47Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah.”