SAUH BAGI JIWA
Memahami Hati Allah
Bacaan Alkitab Harian –
“Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil” (Yohanes 7:24)
“Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil” (Yohanes 7:24)
Seorang gadis remaja melarikan diri dari rumahnya. Ia baru saja berselisih paham dengan ibunya dan merasa bahwa ibunya tidak mengasihinya. Selama beberapa hari dia pergi tanpa tujuan, tanpa bekal, tanpa pakaian atau uang. Gadis ini tidak tahu entah mau pergi ke mana. Hatinya dipenuhi amarah dan kesal terhadap ibunya.
Suatu kali, karena sudah sangat lapar, ia masuk ke sebuah kedai makanan. Ibu penjual makanan tersebut menyuruhnya duduk, lalu memberikannya semangkuk makanan. Gadis ini dengan malu mengatakan dirinya lapar tetapi tidak memiliki uang untuk membayar makanan. Ibu itu menjawab tidak apa-apa, makanlah sebanyak yang kamu mau.
Gadis itu mengambil makanan, menyantapnya sambil sekali-sekali mengusap air matanya. Ibu itu pun bertanya: “Mengapa kamu menangis?” Gadis tersebut menjawab: “Ibu sangat baik kepada saya. Memberi saya makanan gratis. Saya sangat terharu.“ Lalu ibu itu berkata, “Saya baru memberi kamu makan satu kali. Apakah kamu tidak ingat ibumu yang memberi kamu makan sejak kamu lahir, menyekolahkanmu, dan mencukupi segala kebutuhan kamu. Kamu tahu, ketika kamu lari dari rumah, ibumu berkeliling mencarimu sambil membawa foto dan berpesan kepada setiap kedai makanan yang melihat kamu agar diberi makan dan dia akan membayarnya.” Gadis itu terkejut lalu segera pulang dan meminta maaf kepada ibunya.
Selama Yesus ada di dunia, orang banyak ada yang berkata: “Ia orang baik.” Ada pula yang berkata: “Tidak, Ia menyesatkan rakyat.” Ketika Yesus mengajar di bait Allah, orang-orang Yahudi heran dan berkata: “Bagaimanakah orang ini punya pengetahuan yang sedemikian tanpa belajar!” Ketika Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat, ahli Taurat dan orang-orang Farisi ingin mengadili dan menghukum-Nya. Tetapi Yesus berkata: “Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil.” Sesungguhnya orang-orang ini melihat Yesus hanya sebatas apa yang nampak dari luar. Mereka tidak mengerti siapa Yesus dan tidak memahami kedalaman hati Yesus yang penuh kasih.
Demikianlah manusia dapat keliru menilai seseorang karena kita hanya dapat melihat dari rupa lahiriahnya saja. Seperti ketika nabi Samuel melihat Eliab, ia berpikir bahwa inilah orang yang akan diurapi Tuhan menjadi raja Israel. Tetapi Tuhan berkata: “Janganlah pandang parasnya atau perawakannya yang tinggi, sebab aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang didepan mata, tetapi Tuhan melihat hati.”
Kalau demikian, bagaimanakah kita dapat memahami hati Tuhan? Kalau kita menilai dari apa yang nampak secara jasmani, tentunya kita dapat keliru. Misalnya saja melihat seseorang berkelimpahan, kita dengan mudahnya berpikir orang tersebut sangatlah saleh dan hidup dekat dengan Tuhan sehingga begitu diberkati. Ketika diri kita mengalami sakit penyakit, penderitaan, begitu banyak masalah, kita pun dengan mudahnya dapat merasa bahwa Allah tidaklah mengasihi kita. Padahal belum tentu demikian halnya.
Sesungguhnya Alkitab memberitahukan kita banyak hal mengenai hati Tuhan. Dengan semakin banyak membaca Alkitab, menggali Firman-Nya, maka kita pun akan dapat mengenal Dia dan memahami hati-Nya. Demikianlah kita akan dapat melihat hal-hal melampaui apa yang nampak secara lahiriah. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
10Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.
11Orang-orang Yahudi mencari Dia di pesta itu dan berkata: ”Di manakah Ia?”
12Dan banyak terdengar bisikan di antara orang banyak tentang Dia. Ada yang berkata: ”Ia orang baik.” Ada pula yang berkata: ”Tidak, Ia menyesatkan rakyat.”
13Tetapi tidak seorang pun yang berani berkata terang-terangan tentang Dia karena takut terhadap orang-orang Yahudi.
Kesaksian Yesus tentang diri-Nya
14Waktu pesta itu sedang berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ.
15Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: ”Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!”
16Jawab Yesus kepada mereka: ”Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
17Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
18Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
19Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang pun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?”
20Orang banyak itu menjawab: ”Engkau kerasukan setan; siapakah yang berusaha membunuh Engkau?”
21Jawab Yesus kepada mereka: ”Hanya satu perbuatan yang Kulakukan dan kamu semua telah heran.
22Jadi: Musa menetapkan supaya kamu bersunat – sebenarnya sunat itu tidak berasal dari Musa, tetapi dari nenek moyang kita – dan kamu menyunat orang pada hari Sabat!
23 Jikalau seorang menerima sunat pada hari Sabat, supaya jangan melanggar hukum Musa, mengapa kamu marah kepada-Ku, karena Aku menyembuhkan seluruh tubuh seorang manusia pada hari Sabat.
24Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil.”