SAUH BAGI JIWA
Tak Kenal Maka Tak Sayang
Bacaan Alkitab Harian –
“Jawab Simon Petrus kepadaNya : ‘Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi. PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah’” (Yohanes 6:68-69)
“Jawab Simon Petrus kepadaNya : ‘Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi. PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah’” (Yohanes 6:68-69)
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar pepatah “Tak Kenal Maka Tak Sayang” untuk menyatakan bahwa apabila kita tidak mengenal seseorang atau sesuatu, maka kita tidak dapat menghargai ataupun menyayangi seseorang atau sesuatu tersebut. Misalnya saja seorang balita kemungkinan besar akan lebih memilih mainan yang berwarna-warni daripada selembar kertas cek tunai bernilai seratus juta rupiah. Berbeda dengan orang dewasa yang sudah lebih memahami, tentunya akan memilih selembar cek tersebut daripada mainan berwarna warni.
Ketika orang banyak melihat bagaimana mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus, baik menyembuhkan orang-orang sakit, ataupun mengenyangkan setidaknya lima ribu orang laki-laki hanya dengan lima roti jelai dan dua ikan, mereka pun begitu giat mencari Tuhan Yesus. Mereka berharap Tuhan Yesus akan kembali memberikan mereka roti, sehingga perut mereka menjadi kenyang. Namun ternyata Tuhan Yesus dengan keras menegur dan menggoncangkan iman mereka. Maka mereka pun mulai bersungut-sungut dan mengundurkan diri meninggalkan Yesus.
Setelah itu, Tuhan Yesus bertanya kepada kedua belas murid-Nya: “Apakah kamu tidak mau pergi juga? Tetapi Simon Petrus yang mengenal Yesus menjawab: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi. PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” Berbeda dengan orang banyak yang dengan mudahnya meninggalkan Tuhan Yesus, Petrus memahami dengan jelas siapakah Tuhan Yesus, sehingga ia tetap mengikuti-Nya.
Pada hari ini banyak orang juga mencari Tuhan Yesus dengan harapan Tuhan akan selalu memberkati kehidupannya dengan berkat jasmani yang berlimpah. Mereka memahami Tuhan hanya sebatas dari apa yang mereka lihat secara jasmani. Karena itu, ketika mereka ditegur melalui Firman Tuhan, mengalami sedikit penderitaan, mengalami sedikit gesekan dalam pelayanan, mereka pun tergoncang imannya dan dengan mudahnya mereka meninggalkan Tuhan.
Karena itu, kita mau belajar dari Petrus, yang memahami bahwa Tuhan Yesus lebih daripada Tuhan yang dapat memberikan berkat-berkat jasmani. Dia adalah Juruselamat yang dapat menyelamatkan jiwa kita dan memberikan kita kehidupan kekal dalam Kerajaan Surga. Dan untuk mendapatkan hidup kekal ini, kita tidak cukup dengan lidah mengaku percaya kepada-Nya, tetapi dengan hidup menurut kehendak-Nya.
Ketika kita dapat memahami bahwa hal-hal jasmani hanyalah bersifat sementara, bisa habis, bisa hilang, bisa rusak dan binasa, tetapi hal-hal yang bersifat rohani kekal, dapat kita bawa setelah kita menghadapi kematian, maka kita akan dapat memilih hal-hal rohani di atas hal-hal jasmani. Biarlah semakin hari kita dapat semakin mengenal Tuhan Yesus dan menerima kehidupan kekal yang Ia janjikan.
Tuhan Yesus menyertai kita semua. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Pengakuan Petrus
67Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: ”Apakah kamu tidak mau pergi juga?”
68Jawab Simon Petrus kepada-Nya: ”Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
69dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”
70Jawab Yesus kepada mereka: ”Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.”
71Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.