SAUH BAGI JIWA
Belajar Tidak Menjadi Egois
Bacaan Alkitab Harian –
”Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”
”Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”
Dalam Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, kita bisa menemukan sebuah peristiwa yang sungguh ajaib, yaitu tentang bagaimana Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang. Ia memberi makan orang sebanyak itu hanya dengan menggunakan lima roti dan dua ekor ikan.
Rasul Yohanes menceritakan bahwa setelah Tuhan Yesus pergi ke Danau Tiberias, banyak orang berbondong-bondong mengikuti-Nya. Lalu, Tuhan bertanya kepada Filipus di mana mereka bisa membeli roti untuk orang banyak itu. Filipus menjawab bahwa roti seharga dua ratus dinar pun tidak akan cukup untuk mereka. Setelah itu, ada seorang anak kecil yang membawa makanan, yaitu lima roti dan dua ikan. Namun Andreas mengatakan, “Apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”
Dari peristiwa ini, kita dapat melihat dan merenungkan bahwa melalui anak kecil inilah masalah yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik. Anak kecil ini dengan rela hati memberikan makanannya kepada Tuhan Yesus sehingga melalui pemberiannya, lima ribu orang dapat makan dengan kenyang.
Apakah anak kecil tersebut memiliki kemungkinan untuk menolak memberikan makanannya? Mungkin saja. Makanan yang dibawa anak kecil tersebut adalah makanan yang mungkin telah disiapkan oleh ibunya atau orang yang mengasihi dirinya. Anak-anak terkadang memiliki sikap egois, yaitu sifat mementingkan diri sendiri dan sulit untuk membagi apa yang dia punyai. Jika mereka memiliki makanan kesukaan atau mainan favoritnya, terkadang mereka tidak mau membagikannya kepada orang lain. Mereka akan menyimpannya untuk diri sendiri.
Hal lainnya yang bisa membuat anak itu tidak mau memberikan bekalnya kepada Tuhan Yesus adalah karena dia tahu dia hanya mempunyai lima roti dan dua ikan. Sedangkan orang-orang yang hadir pada saat itu ada kira-kira lima ribu orang–bahkan lebih (Mat 14:21). Jika berdasarkan logika, tidak mungkin bekal itu cukup untuk orang sebanyak itu. Bahkan Andreas pun bersikap ragu seperti demikian.
Tapi puji Tuhan, dengan segala hati yang penuh sukacita dan kerelaan, anak kecil tersebut mau memberikannya kepada Tuhan Yesus. Tuhan memberkati makanan itu sehingga menjadi berlimpah dan pada akhirnya orang banyak itu dapat makan dan menjadi kenyang. Bahkan, masih ada sisa dua belas bakul!
Sebagai orang dewasa, terkadang kita bersikap egois dan tidak mau memberikan atau membagikan sesuatu kepada orang lain. Ada banyak alasannya, mungkin karena yang kita miliki itu sangat berharga, atau yang kita miliki itu terlalu sedikit untuk dibagikan kepada orang lain, atau kita tidak mau berbagi dengan orang tertentu, atau karena alasan lainnya.
Namun dari peristiwa mukjizat lima roti dan dua ikan ini, kita dapat belajar untuk tidak menjadi egois dan kita bisa meneladani anak kecil tersebut. Kita mau serahkan kepada Tuhan Yesus apa pun yang ada pada kita dan Dia bisa menggunakannya untuk orang lain. Ingatlah, sesungguhnya milik kita adalah milik Tuhan dan kita seharusnya mau mempersembahkan semuanya untuk kemuliaan Tuhan Yesus. Haleluya, amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
8
Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:
9“Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”
10Kata Yesus: “Suruhlah orang-orang itu duduk.” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
11Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
12Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.”
13Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
14Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: “Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia.”