SAUH BAGI JIWA
Jangan Menunda Berbuat Baik
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 24 Aug 2024
“Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya – juga itu pun karunia Allah” (Pengkhotbah 5:18)
“Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya – juga itu pun karunia Allah” (Pengkhotbah 5:18)
Jika kita mendalami kitab Pengkhotbah 5:18-19, maka kita seharusnya mencoba belajar bagaimana caranya menggunakan harta milik kita untuk menolong orang lain. Dengan demikian, harta yang merupakan berkat dari Tuhan tersebut dapat menjadi sebuah kemuliaan bagi nama-Nya.
Xiong Shuihua, pengusaha sukses asal Tiongkok yang memiliki bisnis industri baja, dulunya tumbuh di desa Xiongkeng, kota Xinyu, sebelah selatan Tiongkok. Dia ingat saat remaja, para tetangga sering membantu dirinya. Terutama dalam memberi pinjaman tanpa bunga saat sedang kesulitan uang.
Sukses menjadi raja bisnis, Shuihua berusaha tak lupa budi baik tetangganya. Dia membagi-bagikan rumah kepada seluruh warga di desa tempat dia tumbuh. Dia sedih melihat sebagian dari mereka masih hidup miskin–mereka memerlukan rumah yang layak. Tak cuma membagikan rumah mewah, perusahaan Shuihua sekaligus menyediakan makanan mewah pada para lansia tiga kali sehari.
Mempunyai banyak harta sebaiknya tidak membuat orang jadi sombong atau pamer. Justru dengan memiliki harta yang banyak, itu berarti kita mempunyai banyak kesempatan untuk menolong mereka yang berkekurangan.
Harta kekayaan bukanlah tujuan akhir hidup kita karena semua yang ada di dunia ini hanyalah sementara. Bahkan, uang dan harta lainnya dapat menghilang sewaktu-waktu dari tangan kita. Lagipula, semua harta yang kita miliki tidak akan kita bawa pada saat kita meninggal (1Tim 6:7).
Maka kita perlu berjaga-jaga dan berwaspada supaya jangan sampai kita menjadi orang yang tamak. Menabung itu baik, tapi jangan sampai kita terus mengumpulkan harta tanpa memedulikan orang lain atau bahkan kita sampai melupakan Tuhan karena uang.
Mohonlah pada Tuhan Yesus supaya Dia memberikan anugerah-Nya sehingga kita mampu melihat lebih dalam dan disadarkan bahwa uang itu berasal dari Tuhan, bukan untuk disembah karena uang hanyalah sebuah alat. Tuhan ingin kita menggunakannya untuk menjadi berkat bagi orang lain sehingga nama Tuhan dapat dimuliakan.
Jangan tunda perbuatan kebaikan dan pelayanan yang mampu kita kerjakan untuk sesama jemaat dan atau orang lain yang membutuhkan bantuan kita. Jangan juga kita berdalih untuk menunggu dulu sampai datang “waktu yang istimewa dan kesempatan yang tepat” menurut versi kita. Ingatlah ayat yang tertulis dalam Yakobus 4:17 ini, “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.” Apabila kita dapat membantu orang lain dengan apa yang kita punya, tolonglah mereka selama kita bisa melakukannya. Tuhan menyertai kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.