SAUH BAGI JIWA
Tidak Bertindak Sesuka Hati
Bacaan Alkitab Harian –
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 22 Aug 2024
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”
Alkisah seorang pemimpin pasukan dalam sebuah kerajaan memberikan perintah kepada seorang bawahannya untuk membawa pesan kepada seseorang di kerajaan seberang. Untuk sampai kepada tempat tujuannya, pemimpin tersebut berkata kepada bawahannya untuk mengambil jalan A. Tapi ketika dalam perjalanan, si pembawa pesan tersebut malah mengambil jalan B, karena dia pikir mengambil jalan A akan menempuh waktu lebih lama. Belum lagi jalan A itu memerlukan dia untuk mendaki gunung dan menuruni lembah, sangat melelahkan. Namun ternyata pemimpinnya memberikan perintah untuk mengambil jalan A bukan karena tanpa alasan. Ia tahu bahwa meskipun jalan B terlihat lebih cepat dan nyaman, tapi ada bahaya mengintai. Dalam perjalanannya, si pembawa pesan diserang oleh segerombolan perampok dan akhirnya dia gagal melaksanakan tugasnya tersebut.
Apa yang bisa kita pelajari dari cerita singkat ini? Kita dapat belajar untuk tidak berbuat dengan sesuka hati kita. Coba saja jika si pembawa pesan mendengarkan perkataan pemimpinnya dan tidak berbuat semaunya, ia akan berhasil dalam misinya.
Ayat emas pada hari ini adalah sebuah kesaksian Yesus tentang diri-Nya kepada orang-orang Yahudi di Yerusalem. Pada saat Ia berada di dekat kolam Betesda, Yesus menyembuhkan seseorang yang sudah sakit selama tiga puluh delapan tahun. Ia juga mengaku bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri (Yoh 5:18). Tapi orang-orang Yahudi menganggap kalau perbuatan Tuhan Yesus melanggar aturan-aturan Sabat yang mereka pegang teguh. Mereka merasa bahwa melakukan pekerjaan–termasuk perbuatan kasih pada hari Sabat adalah suatu pelanggaran terhadap hukum Taurat yang menghendaki hari itu sebagai hari peristirahatan penuh.
Tapi Tuhan berkata bahwa tindakan yang Ia perbuat bukanlah kehendak-Nya sendiri, melainkan kehendak Allah. Perbuatan Tuhan ini adalah supaya bangsa Yahudi memahami serta bisa melakukan apa yang benar-benar menjadi kehendak Allah tentang menguduskan hari Sabat dan agar mereka tidak mendirikan kebenaran mereka sendiri.
Saudara, tidak sedikit orang yang meskipun telah menjadi milik Allah, tapi perbuatannya tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Terkadang masih berkeinginan besar untuk bertindak sesuka hati–yang dipandang baik manusia, itulah yang diperbuatnya. Padahal kita seharusnya menuruti kehendak Allah. Saat kita menyatakan firman Tuhan pun, jangan sampai kita menambahi atau mengurangi apalagi mengubah firman Tuhan.
Kita seharusnya menjadi saksi-saksi Kristus di dalam dunia ini. Baik perbuatan maupun perkataan kita haruslah sesuai dengan kehendak Allah, karena hidup kita telah menjadi milik Allah (2Kor 5:15). Kiranya melalui perbuatan kita, orang-orang di sekitar kita dapat mengenal akan kebenaran sejati dan memuliakan nama Tuhan Yesus. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
21
Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.
22Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,
23supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
24Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
25Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.
26Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.
27Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.
28Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,
29dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.
30Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
