“Tetapi Ia berkata kepada mereka: ‘Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga’” (Yohanes 5:17)

Perkataan ini dikatakan Tuhan Yesus ketika orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus karena Ia melakukan penyembuhan pada hari Sabat di kolam Betesda. Mereka mengira Yesus melanggar hukum Sabat karena menyembuhkan orang sakit dan menyuruh orang itu untuk mengangkat tilamnya. Tuduhan mereka palsu karena hukum Allah tidak pernah melarang melakukan perbuatan baik pada hari Sabat. Yesus melakukan tepat seperti apa yang Allah Bapa lakukan, yaitu menunjukkan kasih dan belas kasihan-Nya. Ia juga tidak akan pernah berhenti melakukannya walaupun di hari Sabat. Maka Yesus mengatakan, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Pekerjaan Yesus adalah bagian dari pekerjaan Bapa, karena Yesus dan Bapa adalah satu (Yoh 10:30).

Sejak zaman penciptaan, Allah bekerja tanpa henti sampai sekarang. Demikian juga ketika menciptakan manusia, Allah menginginkan manusia untuk bekerja, bukan untuk bermalas-malasan. Kejadian 2:15 menuliskan, “Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.” Perintah untuk mengusahakan dan memelihara berarti bekerja dengan bersungguh-sungguh dan berusaha dengan sebaik-baiknya.

Selama kita hidup dalam dunia, tentu kita melakukan banyak pekerjaan. Seorang pelajar perlu belajar dengan rajin dan bersungguh-sungguh. Seorang ibu rumah tangga ataupun kepala keluarga yang bekerja juga perlu giat melakukannya demi mencukupi segala kebutuhan. Tidak jarang kita menemui berbagai hambatan ketika menjalankan pekerjaan apa pun. Atau bahkan kita seolah-olah menemui jalan buntu, tidak ada jalan keluar. Tapi ketika kita melibatkan Tuhan Yesus sebagai rekan sekerja kita, maka seolah-olah ada jalan terbuka lebar. Beberapa saat kemudian, kita pun sudah dapat menyelesaikan pekerjaan kita dengan baik.

Pekerjaan Yesus adalah pekerjaan Bapa. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa pekerjaan kita adalah juga bagian dari pekerjaan Allah di dunia ini. Semangat untuk bekerja dengan penuh dedikasi dan kesadaran akan kehadiran Allah ketika kita melakukan pekerjaan dalam dunia ini harus terus kita pupuk. Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi-Nya.

Dalam melayani di rumah Tuhan, sebagai anak-Nya, mari kita mengerjakan pekerjaan Dia selama masih siang. Selama masih ada kesempatan, mari kita sediakan waktu untuk melayani-Nya, turut serta dalam pekerjaan-Nya sesuai dengan talenta dan karunia yang diberikan-Nya bagi kita. Kita perlu melakukannya dengan rajin, semangat, dan bersungguh-sungguh, sebelum malam datang di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja (Pkh 9:10). Mari mengingat apa yang Tuhan Yesus lakukan, yaitu selalu menghadirkan Bapa dalam pekerjaan yang dilakukan-Nya. Haleluya, amin.