SAUH BAGI JIWA
Membagikan Atau Menyimpan
Bacaan Alkitab Harian – Yohanes 4:27-30
“Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?” (Yohanes 4:29)
“Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?” (Yohanes 4:29)
Ketika duduk di bangku sekolah, ada di antara murid-murid yang begitu pandai dan menguasai mata pelajaran yang diajarkan. Jika kita tidak mengerti penjelasan yang diberikan oleh guru, kita bertanya dan meminta agar mereka bisa menjelaskannya kembali kepada kita. Merespons permintaan itu, murid-murid yang pandai itu sebetulnya memiliki dua pilihan: membagikan ilmunya kepada teman-temannya atau menyimpannya untuk diri sendiri.
Sebetulnya jika murid pandai tersebut memilih untuk membantu teman-temannya dengan menjelaskan kembali apa yang telah diajarkan, secara otomatis ia akan semakin pandai. Dengan mengajarkannya berulang-ulang, ia akan senantiasa mengingat apa yang dia tangkap sehingga pemahamannya atas materi tersebut akan menjadi semakin baik. Sebaliknya, jika murid tersebut bersikap pelit dan memilih menyimpan ilmu itu untuk dirinya sendiri, mungkin ia tidak akan bisa memiliki pemahaman yang lebih mendalam lagi. Dengan demikian, bukan hanya teman-temannya, dirinya sendiri pun akan rugi.
Setelah Tuhan Yesus bercakap-cakap dengan seorang perempuan Samaria di pinggir sumur Yakub, perempuan itu menjadi terkejut dan menyadari bahwa Dialah Kristus. Dia segera meninggalkan tempat itu dan pergi ke kota untuk mengabarkan tentang Tuhan Yesus. Orang-orang yang mendengar perkataannya memutuskan untuk pergi ke luar kota dan datang kepada Yesus.
Dalam Yohanes 4:39 dituliskan, “Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: ‘Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.’” Hanya melalui perkataan sederhana, perempuan Samaria tersebut menuntun orang-orang Samaria lainnya untuk percaya kepada Tuhan. Dia telah menerima kabar baik dari Yesus dan memutuskan untuk membagikannya kepada orang lain, tidak disimpan hanya untuk dirinya sendiri.
Pada hari ini, kita telah menerima banyak kebaikan dan kasih Tuhan yang dapat kita bagikan dan kabarkan kepada orang lain, baik firman Tuhan maupun pengalaman rohani ketika kita merasakan kuasa Tuhan dalam hidup kita. Langkah apa yang seharusnya kita ambil setelah ini? Apakah kita hanya menyimpannya hingga akhirnya kita mungkin melupakannya? Atau, apakah kita mau membagikannya kepada orang lain sehingga nama Tuhan semakin dimuliakan dan membuat kita semakin mengingat tentang keberadaan dan kasih Tuhan?
Terkadang, mungkin kita merasa malu untuk membagikannya kepada orang lain. Mungkin juga kita tidak berani untuk membicarakan tentang Tuhan dengan orang-orang di sekitar kita. Namun, kita dapat merenungkan peristiwa yang dialami perempuan Samaria ini. Sesederhana apa pun kesaksian yang kita bagikan kepada orang lain dapat menuntun mereka kepada Tuhan. Lagipula, bukankah sudah menjadi tugas kita sebagai pengikut-Nya untuk memberitakan mengenai Tuhan? Janganlah ragu untuk bersaksi tentang-Nya kepada orang lain. Tuhan menyertai kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
27
Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorang pun yang berkata: “Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?”
28Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ:
29“Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?”
30Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.