SAUH BAGI JIWA
Turut Bersukacita
Bacaan Alkitab Harian – Yohanes 3:22-29
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 05 Aug 2024
“Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh”
“Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh”
Saat berulang tahun, biasanya seseorang akan mengundang sahabat-sahabatnya untuk merayakan ulang tahun dan berbagi kebahagiaan dengannya. Saat menikah, kebanyakan orang akan mengundang orang-orang terdekatnya agar bisa menikmati kebahagiaan yang ia rasakan. Sebagai sahabat, tentu saja kita akan datang ke pesta ulang tahun atau pernikahan tersebut. Walaupun bukan kita yang berulang tahun atau menikah, kita tentu akan ikut bersukacita atas kebahagiaan sahabat kita itu.
Demikianlah sikap Yohanes Pembaptis terhadap Tuhan Yesus. Walaupun dirinya bukanlah Sang Mempelai, Yohanes sangat bersukacita atas kedatangan Mesias yang dijanjikan Allah. Sukacita Yohanes penuh, artinya ia sangat bersukacita.
Hal ini berbeda dengan yang dialami oleh orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Melihat pelayanan Tuhan Yesus yang begitu ajaib dan bisa menarik banyak orang kepada Allah, mereka justru merasa tidak senang. Bukannya turut bersukacita karena Allah semakin dimuliakan, mereka malah iri hati dan bahkan berusaha menjatuhkan dan membunuh Yesus.
Seperti Yohanes Pembaptis, kita pun seharusnya turut bersukacita atas segala pekerjaan Tuhan. Ketika ada pelayanan yang berhasil, entah terlibat langsung di dalamnya atau tidak, sudah seharusnya kita ikut bersukacita. Ketika ada jemaat yang sudah lama tidak datang berkebaktian akhirnya datang ke gereja, kita pun ikut bersukacita, walaupun mungkin bukan kita yang mengajaknya kembali.
Namun, pada kenyataannya, kita kadangkala bersikap seperti orang Farisi yang merasa tidak senang apabila pelayanan yang dilakukan orang lain lebih baik atau lebih berhasil daripada kita. Ingat, pelayanan di dalam gereja bukanlah suatu kompetisi. Kita semua adalah rekan sekerja Allah. Kita semua adalah hamba-hamba Allah yang sedang melakukan tugas dengan sebaik-baiknya.
Rasul Paulus mengatakan, “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.” (1Kor 3:6-8). Melihat gereja semakin maju, jemaat semakin bertumbuh dan nama Tuhan semakin dimuliakan, sudah sepantasnya kita pun ikut bersukacita. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
22
Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis.
23Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis,
24sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.
25Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian.
26Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya.”
27Jawab Yohanes: “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
28Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
29Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?