SAUH BAGI JIWA
Semuanya Dari Tuhan
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 04 Aug 2024
“Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Yohanes 1:3)
“Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Yohanes 1:3)
Jika kita mengunjungi sebuah museum, kita mungkin akan merasa terpukau melihat hasil-hasil karya dari seniman-seniman tersebut. Kita memuji kehebatan seniman tersebut atas kreativitas dan kemampuan yang mereka miliki. Teknologi zaman sekarang juga semakin maju. Dulu, jika seseorang ingin menonton sebuah film, ia harus pergi ke bioskop atau menunggu sampai stasiun televisi menayangkan film itu. Tapi sekarang, kita tidak perlu menunggu lagi. Kita bisa berlangganan ke platform penyedia film untuk menonton film yang kita ingin tonton. Kecanggihan teknologi yang semakin berkembang ini dapat membuat kita kagum.
Namun ingatlah bahwa sesungguhnya manusia tidak dapat berbuat apa-apa tanpa hikmat yang diberikan oleh Allah. Sehebat dan sebaik apa pun buatan manusia tidak akan pernah bisa menyaingi kesempurnaan ciptaan Allah yang ada di sekitar kita. Lukisan gunung indah yang kita lihat dipasang di museum tidak bisa menandingi keindahan gunung aslinya. Segala yang kita miliki dan nikmati di alam semesta ini berasal dari Tuhan Yesus, bukan karena kehebatan, kepintaran, atau kekuatan manusia semata.
Dalam Alkitab, ada banyak contoh tokoh yang tetap bersikap rendah hati meskipun ia mempunyai suatu kelebihan atau keahlian tertentu. Daud berhasil mengalahkan Goliat, sang raksasa dari bangsa Filistin. Dia diangkat menjadi seorang raja, tapi dia mengatakan dalam doa syukurnya, ”Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?” (2Sam 7:18). Ayub yang adalah orang kaya raya, juga sadar bahwa semua yang dia miliki adalah berasal dari Tuhan. Ketika ia mendapatkan pencobaan, ia tidak menuduh Allah, justru ia berkata, “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” (Ayb 1:21).
Pada hari ini, apa yang dapat kita banggakan dalam hidup ini? Kita mungkin melihat ada orang-orang di sekitar kita yang memamerkan kekayaan atau menunjukkan keberhasilan mereka. Hal ini dapat mendorong kita untuk berlaku serupa karena tidak ingin kalah dari orang lain. Tapi mari kita sadari bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan semua hal terjadi atas seizin Allah. Kita bisa mendapatkan prestasi di sekolah atau penghargaan di tempat bekerja, itu karena Allah. Kita mempunyai harta melimpah dan dapat menikmatinya, itu juga pemberian Allah. Dengan demikian, seharusnya kita tidak mempunyai hak apa pun untuk dapat menyombongkan diri sendiri. Sebaliknya, apabila kita mendapatkan sebuah pujian dan berkat, kita kembalikan kemuliaan itu kepada Tuhan dan kita mengucap syukur kepada-Nya. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia, tidak ada sesuatu pun dapat terjadi. Segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.