SAUH BAGI JIWA
Lebih Menyukai Gelap Atau Terang?
Bacaan Alkitab Harian – Yohanes 3:18-21
“…Tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat” (Yohanes 3:19)
“…Tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat” (Yohanes 3:19)
Ada seorang guru biologi yang sedang menjelaskan kepada murid-muridnya mengenai kebiasaan yang berbeda dari beberapa binatang. Ada binatang yang aktif pada siang hari dan ada binatang yang aktif pada malam hari. Hal ini disebabkan karena ada binatang tertentu yang mencari makanannya pada waktu terang, sementara yang lainnya mencari makanannya pada waktu gelap.
Binatang-binatang tersebut tentu tidak dapat memilih apakah mereka ingin mencari makanan pada waktu terang atau gelap. Tuhan menciptakan mereka dengan karakter yang berbeda-beda. Lain halnya dengan kita, manusia dari sejak awal diciptakan untuk hidup dalam kemuliaan Tuhan. Namun, ketika manusia jatuh ke dalam dosa, mereka diberikan kebebasan memilih apakah mereka ingin hidup dalam terang Tuhan atau kegelapan dosa.
Idealnya, saat ditanya demikian, kita akan menjawab bahwa kita ingin hidup dalam terang Kristus. Namun, pada praktiknya, jangan-jangan apa yang kita jalani justru sebaliknya. Jika kita melihat kehidupan dunia saat ini, banyak orang lebih suka hidup dalam kegelapan dosa. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Di dalam Yohanes 3:18-21, Rasul Yohanes menuliskan, “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Surat Yohanes 3:19-20 memberitahukan alasan mengapa seseorang lebih suka hidup dalam kegelapan. Mereka ingin menutupi segala perbuatannya yang jahat agar tidak nampak kepada orang lain. Pertanyaan selanjutnya adalah: Mengapa orang itu terus berbuat jahat?
Di dalam dunia ini, seringkali perbuatan yang tidak benar akan menghasilkan keuntungan dan kenikmatan dunia. Awalnya, mungkin perbuatan itu akan mengusik moralitas dan menimbulkan perasaan tidak enak ketika kita melakukannya. Namun, semakin besarnya keuntungan dan kenikmatan dunia yang diperoleh tanpa disadari telah memenjarakan orang tersebut sehingga ia terus hidup bergelimang dosa.
Tuhan Yesus turun ke dunia yang gelap ini untuk menjadi Terang yang menuntun manusia pada kebenaran dan keselamatan. Terang Kristus bukanlah untuk menghakimi kita yang masih hidup dalam kegelapan dosa. Terang-Nya dimaksudkan untuk menuntun kita pada pertobatan.
Masalahnya, maukah kita mengarahkan wajah kita kepada Terang Kristus?
Marilah kita mengizinkan Terang-Nya menyinari hati kita agar kita dapat menyadari kondisi kita yang masih berada dalam kegelapan. Mintalah kekuatan kepada Allah agar membantu kita terlepas dari jerat keuntungan dan kenikmatan dunia. Kiranya Terang Kristus menuntun dan menunjukkan jalan pada kebenaran yang sejati sehingga kelak kita memperoleh hidup kekal.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
18
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
19Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
20Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
21tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
