SAUH BAGI JIWA
Perihal Duniawi Dalam Gereja
Bacaan Alkitab Harian – Yohanes 2:13-17
“Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ” (Yohanes 2:14)
“Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ” (Yohanes 2:14)
Di masa lalu, orang Yahudi memiliki tradisi pergi ke Bait Allah di Yerusalem tiga kali dalam setahun, salah satunya pada Hari Raya Paskah. Sebagai orang Yahudi, Yesus, yang adalah Allah seutuhnya, juga ikut memegang tradisi tersebut (Yoh 2:13). Namun, saat itu Bait Allah penuh dengan orang-orang yang berjualan lembu, kambing domba, merpati, serta ada pula penukar-penukar uang di sana. Ketika mendapati mereka, Yesus mengusir dan membalikkan dagangan mereka.
Dalam Matius 21:12, dicantumkan bahwa para pedagang tersebut berjualan di halaman Bait Allah. Halaman Bait Allah yang dimaksud sama dengan Serambi Salomo dalam Kisah Para Rasul 3:1. Pada saat itu, orang banyak datang mengerumuni Petrus dan Yohanes karena terheran-heran melihat orang yang lumpuh sejak lahir disembuhkan dan dapat berjalan. Artinya, halaman Bait Allah ini merupakan tempat yang sering didatangi oleh banyak orang, termasuk orang-orang yang belum percaya. Namun, para pedagang itu menggunakan kesempatan untuk mencari keuntungan pada saat hari raya ketika orang-orang beramai-ramai datang ke Bait Allah. Mereka berjualan lembu, kambing domba, dan merpati, hewan-hewan yang digunakan sebagai persembahan korban bakaran (Im 1:10, 14). Bahkan, sebagian pedagang menawarkan jasa penukaran uang karena banyak orang datang dari kota-kota atau daerah lain dan memiliki mata uang yang berbeda.
Mari kita renungkan: Apakah yang menjadi tujuan kita saat datang ke gereja? Apakah untuk menyembah Tuhan dengan setulus hati? Tanpa kita sadari, kita terkadang datang untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri, entah dalam bentuk materi atau non-materi. Kita memanfaatkan gereja sebagai wadah untuk bekerja, membangun relasi, mencari nama, dan sebagainya. Bahkan, mungkin kita juga menerapkan prinsip-prinsip duniawi ke dalam gereja dan pelayanan yang kita lakukan.
Kehidupan bergereja tidak bisa disamakan dengan kesibukan dalam pekerjaan kita. Tuhan Yesus tentu Maha Sabar dan penuh dengan kasih, tetapi Ia bereaksi sangat keras terhadap para pedagang tersebut, bahkan menyamakan mereka dengan penyamun (Mat 21:13). Tuhan kita adalah Allah yang kudus. Sudah sepatutnya kita juga senantiasa menguduskan hati dan pikiran kita apalagi saat datang ke rumah Tuhan. Marilah kita merenungkan apakah kehidupan kita di dalam gereja selama ini berkenan di hadapan Tuhan. Kiranya kita senantiasa mengingat bahwa Tuhan menghendaki rumah-Nya menjadi rumah doa bagi segala bangsa dan bukan menjadi sarang penyamun.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Yesus menyucikan Bait Allah
13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: ”Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.”17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: ”Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.”