SAUH BAGI JIWA
Memberikan Yang Terbaik
Bacaan Alkitab Harian – Yohanes 2:1-4
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 24 Jul 2024
“Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: ‘Mereka kehabisan anggur’” (Yohanes 2:3)
“Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: ‘Mereka kehabisan anggur’” (Yohanes 2:3)
Bayangkan di suatu pesta atau acara pernikahan yang kita selenggarakan sekali seumur hidup mengalami peristiwa kehabisan makanan atau minuman di tengah berlangsungnya pesta. Bagaimana perasaan kita bila mengalami peristiwa tersebut? Mungkin kita akan bingung, panik, stres dan merasa sangat malu. Pada zaman modern ini, kita mungkin bisa menghindari masalah ini dengan menyewa “event organizer” yang handal sehingga semua persiapan, baik hidangan yang disajikan, dekorasi ruang pesta, hingga cinderamata yang diberikan kepada para tamu undangan, bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Suatu kali, Tuhan Yesus hadir bersama ibu-Nya dan murid-murid-Nya dalam suatu pesta perkawinan yang diadakan di Kana (Yoh 2:1-2). Pada waktu itu, ibu Yesus mengetahui bahwa sang tuan rumah kehabisan anggur untuk dihidangkan kepada para tamu undangan. Setelah mengetahui hal itu, ia segera melaporkannya kepada Tuhan Yesus.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan, apabila kita merenungkan peristiwa di atas, peristiwa “kekurangan” tersebut bukanlah masalah yang sepele. Setelah mencicipi air yang telah menjadi anggur, sang pemimpin pesta berkata kepada mempelai laki-laki: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” Artinya, yang menjadi fokus utama bukanlah perihal kehabisan anggur, tetapi keharusan untuk tetap menyediakan anggur yang terbaik selama pesta berlangsung.
Tuhan memberikan kesempatan kepada setiap manusia untuk hidup hanya satu kali saja dan sesudah itu mereka akan dihakimi (Ibr 9:27). Di dalam kehidupan ini, Allah menghendaki agar kita memberikan persembahan yang terbaik kepada Nya, seperti halnya mempelai laki-laki menyediakan anggur terbaik bagi para tamunya. Selagi kita berada dalam puncak keemasan, yaitu pada masa muda dan selagi tubuh kita kuat dan sehat, seharusnya kita mempersembahkan yang terbaik dalam diri kita kepada Tuhan sebagai persembahan yang sejati. Seperti tertulis di dalam Alkitab: “Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya” (Rat 3:27).
Melalui Nabi Maleakhi, Allah menegur para imam karena tidak menaruh hormat kepada-Nya, bahkan telah menghina nama-Nya. Allah berfirman: “Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya? Dengan cara menyangka: Meja TUHAN boleh dihinakan! Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik?” (Mal 1:7-8).
Hari ini, apakah kita sudah memberikan tubuh dan hidup kita sebagai persembahan yang terbaik kepada Tuhan? Banyak orang mungkin ingin melayani Tuhan, tetapi sayangnya persembahan itu bukanlah korban yang terbaik. Secara jasmani, banyak anak muda yang sehat, kuat dan produktif tetapi menghabiskan energi, pikiran dan waktunya hanya untuk mengejar karir, jabatan, uang dan semua kesenangan dunia sampai mereka tua. Setelah pensiun, tua dan jatuh sakit, barulah terpikir untuk melayani Tuhan. Cobalah kita renungkan: Bukankah tindakan demikian adalah jahat? Apakah dengan memberikan apa yang tersisa pada diri kita kepada Tuhan adalah persembahan terbaik?
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan, kita harus bertekad mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan bagi Allah selagi kita muda, sehat dan kuat sebab itu adalah ibadah yang sejati (Rm 12:1). Janganlah kita kekurangan pemberian persembahan yang terbaik untuk melayani Tuhan.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Perkawinan di Kana
1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: ”Mereka kehabisan anggur.”4 Kata Yesus kepadanya: ”Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
